OLENAS.ID – Pelatih Prancis Didier Deschamps membela kapten Kylian Mbappe yang susah bikin gol selama Euro 2024. Performa buruk Mbappe dan menurunnya kemampuan mencetak gol berimbas pada performa Prancis yang sama sekali tak meyakinkan meski lolos ke semifinal Piala Eropa.
Prancis harus bersusah-payah untuk mendapatkan slot empat besar. Bahkan sejak penyisihan grup, mereka hanya sekali menang dan dua kali imbang dengan mengemas dua gol.
Prancis bisa lolos dengan menjadi runner up di bawah Austria. Ini untuk kali pertama sebuah tim tak mampu mencetak gol tidak dari bola mati.
Produktivitas gol yang minim berlanjut di babak knockout. Pasukan Deschamps hanya menang tipis 1-0 atas Belgia dan kemudian bermain imbang 0-0 saat melawan Portugal. Prancis lolos ke semifinal setelah menang adu penalti.
Ironisnya, Les Bleus hanya mampu mencetak tiga gol dan dua di antaranya diperoleh lewat gol bunuh diri. Satu-satunya gol Prancis dicetak Mbappe, itu pun dari titik penalti.
Catatan gol yang sama sekali tak meyakinkan membuat Mbappe mendapat kritikan. Apalagi, eks bintang Paris Saint-Germain yang musim depan memperkuat Real Madrid menjadi andalan di lini depan.
Namun Deschamps membela pemainnya. Menurut dia kurang tepat bila Mbappe yang sudah memberikan terbaik bagi Les Bleus dengan menjadi juara di Piala Dunia 2018 menjadi sasaran kritik.
Hanya saja, pemain depan berusia 25 ini melakukan start yang kurang bagus. Dia mengalami cedera retak tulang hidung di laga perama melawan Austria di penyisihan grup. Buntutnya, Mbappe harus mengenakan topeng untuk melindungi tulang hidungnya yang retak.
“Apakah Anda tidak berpikir bahwa apa yang dilakukannya membuat dia menciptakan sejarah?” kata Deschamps saat menjawab kritik terhadap pemainnya.
“Bahkan dia ingin menciptakan lebih dari sejarah. Kami berusaha melakukan segalanya untuk dia. Tim medis melakukan segala upaya agar dia tetap bersama kami. Selama persiapan, dia memang ada masalah di bagian punggung. Tetapi Kylian tetap berada di sini,” ucapnya.
Deschamps menegaskan bila Mbappe tetap akan ditakuti lawan meski tidak dalam kondisi terbaik. “Bahkan saat kondisi tidak 100%, tim lawan akan berpikir keras bagaimana menghadapinya. Saya tahu itu,” kata Deschamps yang membawa Prancis meraih gelar ganda dengan memenangi Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.
Meski bersusah-payah setiap kali menyingkirkan lawannya, namun Prancis masih bertahan sampai empat besar. Di semifinal, mereka menghadapi Spanyol di Stadion Football Arena, Munich, 10 Juli 2024 dini hari WIB. Spanyol yang menyingkirkan tuan rumah Jerman di perempat final sedikit diunggulkan di laga tersebut.***





