OLENAS.ID – Pembalap Max Verstappen tampil dominan saat memenangkan Grand Prix China Formula 1 di Shanghai, Minggu, 21 April 2024 petang WIB. Andalan Red Bull ini mengungguli Lando Norris dari McLaren yang secara mengejutkan finis di posisi kedua.
Verstappen yang menempati posisi terdepan setelah memenangi sprint selalu unggul dalam persaingan dengan pembalap lain di sirkuit Shanghai yang terakhir kali menjadi tuan rumah Grand Prix pada 2019.
Sementara, rekan timnya, Sergio Perez, yang juga rival terdekat Verstappen dalam adu balap musim ini menempati peringkat ketiga. Dirinya kalah bersaing dengan Norris. Kegagalan finis di urutan kedua menjadikan Perez tertinggal 25 poin dengan Verstappen yang bertengger di puncak klasemen.
Duo Ferrari Charles Leclerc dan Carlos Sainz finis di posisi keempat dan kelima secara berturut-turut. Sedangkan George Russell dari Mercedes menempati posisi keenam dan Fernando Alonso dari Aston Martin di posisi ketujuh dengan mendapatkan poin bonus karena mencatat lap tercepat.
Bagi Verstappen Grand Prix China menjadi kemenangan keempat dalam lima balapan yang dilakoninya di musim 2024. Ini juga merupakan kemenangan ke-58 dalam karier Verstappen dan Shanghai menjadi sirkuit ke-26 dirinya finis sebagai tercepat.
“Ini memang luar biasa. Sepanjang akhir pekan ini, saya memang pikir bila kami membalap dengan sangat cepat. Saya sangat menikmati saat mengendarai,” kata Verstappen yang finis 13,773 detik lebih cepat dari Norris.
“Mobil seperti berjalan mulus di rel. Ini memungkinkan saya bisa melakukan apa pun yang saya inginkan,” ujar juara F1 tiga kali ini.
Norris sendiri tak memperkirakan dirinya bisa finis di urutan kedua. Dia pun naik podium yang ke-15 dalam kariernya dan untuk ke delapan kalinya finis kedua.
Lebih dari itu, dirinya sukses menggagalkan satu tim, Red Bulls, finis secara berurutan. Balapan di Tiongkok ini menjadi yang pertama di musim ini tanpa satu tim finis di posisi pertama dan kedua. Ferrari berhasil finis satu-dua di Australia. Sedangkan Red Bull memenangi sisanya.
“Saya sama sekali tidak memperkirakan [finis kedua],” kata Norris. Pembalap asal Inggris tersebut menyadari tak mudah bersaing dengan Verstappen karena dia memulai balapan dari posisi keempat.
“Saya sudah menyiapkan segalanya untuk pulang lebih awal karena tidak memperkirakan naik podium. Jadi hasil ini adalah kejutan yang menyenangkan,” ujar dia yang merasa senang karena salah membuat prediksi. Norris justru mengira-ngira akan tertinggal berapa detik dengan pembalap Ferrari yang berada di depannya.
“Saya malah bertaruh seberapa jauh kami bisa finis di belakang Ferrari. Saya perkirakan 35 detik. Ternyata saya sangat salah. Tetapi saya senang karena kesalahan ini dan kalah dengan taruhan saya sendiri,” kata Norris lagi.
Di balapan itu, Verstappen sejak awal sudah berad di depan. Pada akhir lap pertama, dia secara perlahan melaju jauh ke depan dengan keunggulan 1,6 detik. Pada lap kedua, keunggulannya menjadi 2,6 detik sehingga sang juara dunia sudah memimpin sendirian.
Keunggulannya cepat bertambah menjadi enam detik atas Perez. Sementara Norris mendekati Fernando Alonso yang berada di posisi keempat. Dia melakukan manuver cemerlang untuk melaju melewati dia di lap delapan.
Melalui putaran pertama pit stop, Verstappen dan Perez masuk pit pada lap 14 sementara McLaren dan Ferrari memilih untuk memperpanjang jarak Norris dan Leclerc dan membuat balapan menjadi satu pit stop. Mereka kemudian diberi kesempatan pit gratis ketika VSC dipanggil pada lap 22.
Norris mempertahankan posisinya, muncul dari pit stop masih di posisi ketiga di belakang Perez, ketika safety car dipanggil. Verstappen dan Perez masuk pit karena keunggulan 20 detik Verstappen hilang di bawah safety car. Norris pun naik ke posisi kedua, Leclerc ke posisi ketiga dengan Perez di posisi keempat dalam pertarungan lurus menuju finis.
Pada restart pada lap 27, Verstappen mempertahankan pimpinan tapi safety car kedua dipanggil segera setelah Yuki Tsunoda ditabrak oleh Kevin Magnussen.
Ketika balapan kembali pada lap 32, Verstappen sekali lagi membuka keunggulan dan Norris juga menjauh dari Leclerc dengan keunggulan tiga detik pada lap 36, sementara Pérez di posisi keempat memiliki 20 lap untuk mencoba mencapai posisi kedua.
Verstappen unggul empat detik dari yang lain pada lap 38. Dirinya mengamankan kemenangan dengan keunggulan hampir 14 detik atas Norris. Keberhasilannya di China mengukuhkan posisi Verstappen di puncak klasemen.






