OLENAS.ID – Liga Basket Pelajar “Dua Bintang” (Two Stars Student Athelete) 2024 akan digelar di Yogyakarta, Mei 2024. Penggagas liga, Rachmad Kasim Martadji, menggandeng legenda bola basket nasional, Ary Sudarsono, melakukan sosialisasi event pada akhir Januari 2024.
Sosialisasi rutin dilaksanakan di berbagai sekolah. Pasalnya, Liga Basket Pelajar rencananya diikuti SD, SMP dan kampus. Hanya level SMA yang memang tidak ada. Bukan tanpa alasan bila liga tersebut tidak menyertakan SMA.
Menurut Kasim, sapaannya, saat ini sudah ada kompetisi DBL, yaitu kompetisi bola basket yang diikuti tim-tim dari SMA. DBL pun sudah berjalan dengan sangat baik dan menjadi ajang pembibitan pemain yang ingin menekuni bola basket secara profesional.
“Liga Pelajar Yogyakarta 2024 yang dinamakan Liga Dua Bintang ini digelar di Yogyakarta. Liga akan berlangsung selama kurang lebih tujuh bulan, mulai Mei 2024 hingga November 2024. Liga menyasar pelajar tingkat SD, SMP dan kampus di Yogyakarta,” kata Kasim, Senin, 5 Februari 2024.
Kasim bersama Ary Sudarsono untuk kali kedua melakukan sosialisasi berupa gathering di sekolah yang dihadiri pembina sekolah, guru, perwakilan orangtua murid dan para pelatih yang rencananya bakal berkompetisi di Liga Dua Bintang.
Kompetisi ini mendapat dukungan penuh dari PEAK, produsen apparel sport asal China dan Ary Sudarsono, legenda bola basket nasional.
Ary Sudarsono sudah dikenal membangun basket di Indonesia mulai dari kejuaraan tingkat pelajar, Kobatama, Kobanita, Liga Mahasiswa Indonesia hingga IBL.
Melalui gathering ini peserta bisa mengetahui visi dan misi dari kompetisi yang sesungguhnya karena berlangsung cukup lama.
Selain itu, dilakukan sosialisasi regulasi pertandingan. Termasuk rencana jumlah peserta yang untuk tahun pertama ini dibuka untuk delapan tim putra dan putri.
“Di tahun pertama ini, kami hanya membuka delapan tim basket putra dan putri. Liga mendapat dukungan dari PEAK, produsen apparel sport asal China dan juga menggandeng legenda bola basket Ary Sudarsono. Kami berharap gairah basket pelajar di Yogyakarta akan semakin semarak,” ujar Kasim, mantan wasit basket nasional dan pengawas pertandingan (FIBA Komisioner).
Lebih lanjut, Kasim mengatakan bila sosialisasi kembali dilanjutkan pada Februari ini. Menurut dia sosialisasi akan terus diakukan sampai bergulirnya kompetisi.
Sementara, Ary Sudarsono menuturkan bahwa Liga Dua Bintang ini merupakan kawah candradimuka yang akan membangun dan membentuk manusia Indonesia ke depan, salah satunya lewat olahraga.
Dirinya menekankan bila liga tidak sekadar memburu kemenangan dan titel juara. Namun kompetisi yang sehat bisa menjadi pembentukan karakter pelajar. Mereka tidak hanya jago bermain basket tetapi memiliki prestasi akademik yang memuaskan.
“Liga Dua bintang ini mengajarkan spirit para pelajar baik akademis dan non akademis serta meletakkan pondasi life after sport yakni bagaimana kehidupan mereka setelah tidak lagi menjadi atlet,” kata Ary.
“Jadi prinsipnya kalah dan menang bukan segalanya Ada hal lain yang lebih dari soal menang, yaitu membentuk karakter dan menjadikan para pelajar menjadi manusia-manusia yang bisa dibanggakan almamater, keluarga, masyarakat dan bangsa dengan mengusung tema besar yaitu Save Our Nation Through Basketball,” ujar dia.
Hendarto Tjai selaku CEO PEAK Sport Region Indonesia berharap Liga Basket Pelajar bisa berjalan lancar meski berlangsung cukup lama . Masyarakat Yogyakarta pun semakin mencintai olahraga khususnya cabang basket.
Lebih dari itu, ada harapan liga bisa memunculkan bibit bertalenta sejak usia dini. Terutama atlet-atlet dari tim-tim SD dan SMP. ***






