Beranda Berita Mengenal Laksamana Maeda, Perwira Jepang yang Membantu Indonesia Merdeka

Mengenal Laksamana Maeda, Perwira Jepang yang Membantu Indonesia Merdeka

2
0

Laksamana Maeda OLENAS.ID – Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tentunya melibatkan banyak orang. Tak hanya pejuang tanah air, kemerdekaan Indonesia dapat diraih atas adanya campur tangan dari orang luar, salah satu yang turut membantu adalah Laksamana Maeda.

Dikutip dari akun Twitter @neohistoria_id, Maeda Tadashi, adalah seorang perwira tinggi Angkatan Laut Jepang berpangkat Laksamana Muda. Ia ditempatkan di Jakarta selama Perang Pasifik berlangsung. Maeda Tadashi, lahir di kota Kajiki, prefektur Kagoshima di Pulau Kyūshū.

Dia merupakan keturunan samurai, yang dicabut haknya saat Restorasi Meiji. Ayahnya bekerja sebagai kepala sekolah. Ketika berusia 18 tahun, Tadashi masuk ke sekolah Angkatan Laut dan memulai karirnya di sana.

Baca Juga: Review Film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul, Seru dari Awal Film

Ia sempat bekerja di bagian Urusan Eropa selama satu setengah tahun, sebelum pindah ke pangkalan Angkatan Laut di Ōminato. Maeda ditempatkan antara tahun 1932 dan 1934. Kala itu, istrinya meninggal dunia dan ia tidak pernah menikah lagi.

Pada awal 1937, Maeda menjadi ajudan Laksamana Muda Sonosuke Kobayashi, selama kunjungannya ke Inggris untuk mewakili Jepang dalam upacara penobatan Raja George VI. Mereka melakukan perjalanan dengan kapal penjelajah Ashigara

Ia kemudian diutus menjadi atase Jepang di Belanda pada 1940. Setelah invasi Jerman ke Denmark dan Norwegia, dia memberi peringatan kepada otoritas Belanda, bahwa invasi ke negara mereka hampir pasti akan terjadi. Hal ini membuat mereka mulai melakukan persiapan.

Baca Juga: Kang Pool Beri Bocoran Serial Drama Korea “Moving” Seson 2

Pada Oktober 1937, Tadashi pergi ke Batavia dalam misi diplomatik untuk mencoba menjalin perdagangan antara Hindia Belanda dan Jepang. Utamanya untuk perdagangan sumber daya minyak. Selain diutus untuk merundingkan perdagangan, dia juga diberi tugas untuk melakukan mata-mata.

Tadashi kembali ke Jepang pada pertengahan 1941, karena ia ditunjuk kembali di bagian Urusan Eropa di bawah pimpinan saudaranya yang lebih tua, Maeda Minoru. Setelah Jepang berhasil menaklukkan Hindia Belanda, Tadashi sempat ditempatkan di Papua, kemudian ke Jakarta pada 1942.

Setelah Perdana Menteri Jepang, Koiso Kuniaki menjanjikan kemerdekaan Indonesia pada Oktober 1944, Tadashi mendukung sebuah sekolah yang bernama Asrama Indonesia Merdeka atau yang lebih dikenal sebagai Menteng 31. Sekolah tersebut didirikan untuk mempersiapkan pemimpin masa depan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Resep Membuat Geplak, Makanan Khas Jogja Bertekstur Kenyal

Setelah Jepang menyerah pada 1945, Sukarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo datang ke rumah Tadasi Maeda pada 15 Agustus untuk memastikan penyerahan tersebut. Dan penyerahan tersebut secara tidak resmi dikonfirmasi oleh Tadashi.

Pagi hari berikutnya, Sukarno dan Hatta diculik oleh para pemuda dan dibawa ke Rengasdengklok, Karawang. Tadashi dan Soebardjo mengetahuinya beberapa jam kemudian. Setelah menjamin keselamatan para pemuda dari Kempeitai, Tadashi menawarkan rumahnya sebagai tempat perundingan.

Khawatir akan adanya campur tangan dari tentara Jepang, Tadashi mendorong untuk mendeklarasikan kemerdekaan dan proses berlangsung dengan tertib. Perundingan dilakukan antara Maeda, Sukarno, dan Hatta, dengan pihak otoritas militer yang sesuai syarat-syarat penyerahan.

Syarat tersebut antara lain, harus menjaga status quo dan otoritas setuju untuk mengizinkan deklarasi kemerdekaan selama ketertiban dijaga dan tentara Jepang tidak terlibat.

Setelah kedatangan Sekutu, Tadashi ditangkap bersama dengan stafnya dan dipenjara karena gagal menjaga status quo. Ia kemudian diadili oleh pengadilan militer Jepang dan dinyatakan tidak bersalah hingga dibebaskan pada 1947. Setelah itu, ia meninggalkan kehidupan militer.

Tadashi Maeda meninggal dunia pada 13 Desember 1977 pada usia 79 tahun. Bekas rumahnya di Jakarta kini berubah menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini