OLENAS.ID – Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibereum 1, Novi Yeni yang baru memecat guru honorer mengalami rasanya dipecat.
Pemecatan Novi itu menjadi akhir kasus yang menjadi viral, ketika Mohammad Reza Ernanda yang guru honored dipecat karena mengungkap adanya dugaan pungutan liar (pungli) di SDN Cibereum 1 tersebut.
Pungli itu terjadi di sekolah tersebut pada masa Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2023. Laporan itu membuat Reza diperiksa Inspektorat Pemerintah Kota Bogor.
“Saya tiba-tiba diberhentikan secara sepihak dengan alasan saya tidak memiliki loyalitas dan integritas, tidak memiliki kepatuhan terhadap kepemimpinan kepala sekolah,” tutur Reza, Kamis, 14 September 2023.
Pemecatan itu memicu protes murid dan orangtuanya. Protes yang akhirnya sampai di telinga Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Bima langsung mendatangi SD Negeri Cibeureum 1. Di sana, ia menemui Reza, para murid dan wali murid yang sedang memprotes pemecatan guru honorer itu
Setelah menyelidiki laporan dan aduan para guru, Bima Arya pun memastikan validitas sejumlah bukti yang menunjukkan Nopi Yeni menerima gratifikasi.
“Berdasarkan bukti-bukti, Kepala Sekolah itu terbukti menerima gratifikasi sehingga diberhentikan dan diberikan sanksi,” kata Bima Arya, Jumat, 15 September 2023.
Selain aduan dan laporan terkait gratifikasi, sejumlah guru juga memberikan catatan lain yang menunjukkan kepemimpinan Nopi Yeni tidak efektif.
“Karena tidak menjadi teladan untuk yang lain. Karena itu kami putuskan untuk memberhentikan,” jelas Bima Arya.
Novi, menurut catatan Dinas Pendidikan Kota Bogor, menjabat sebagai Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1 sejak Maret 2022.
Kini menjadi guru biasa. Selain itu, ia juga dipindah ke sekolah lain dengan alasan agar SDN Cibeureum 1 kembali kondusif.
“Sudah dikenakan sanksi. Menjadi guru biasa. Kita geser ke sekolah lain agar suasana kondusif,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Sujatmiko.
Saat ini Bima Arya telah menunjuk Kepala Sekolah SD Negeri 1 Cibeureum Bogor yang baru untuk menggantikan posisi Nopi Yeni.
Menurut Bima, alasan pemberhentian tidak berdasar. Bahkan, Bima menilai guru honorer tersebut tidak saja berprestasi, tetapi juga dicintai para muridnya.
“Semoga ini jadi pembelajaran untuk semua. Pemimpin harus mengayomi. Para pendidik harus selalu jadi teladan. Kami melakukan tindakan ini sesegera mungkin supaya anak-anak tidak terganggu,” kata Bima.
Batal dipecat, Reza langsung sujud syukur. Rekan sesama guru pun ikut menyambut baik keputusan pembatalan pemecatan Reza.***










