OLENAS.ID – Pemain timnas Indonesia Asnawi Mangkualam membuat pengakuan bila gajinya di klub liga 2 Korea Selatan, Jeonnam Dragons tidak sebesar yang diterimanya saat bermain di Indonesia. Namun pengalaman bermain di luar negeri dengan memperkuat klub Korsel jelas tak tergantikan.
Asnawi sebelumnya bermain di klub elite Liga 1 PSM Makassar. Saat bermain di Makassar, Asnawi kemudian mendapat tawaran bergabung dengan Jeonnam Dragons
Punya keinginan bermain di luar negeri menjadikan Asnawi tidak berpikir panjang menerima tawaran tersebut. Dia bahkan tak memikirkan besaran gaji yang diperolehnya.
Baca Juga: Sarana Transportasi di Yogyakarta ini Menjadi yang Paling Digemari Wisatawan
“Soalnya kan memang cita-cita juga dari kecil mau main di luar. Tapi dapat kesempatannya memang telat, dapatnya memang udah dari dulu tapi di usia mungkin 2020 baru bisa ke sana. Itu langsung ngambil aja engga mikir-mikir soal gaji gitu langsung aja,” ujar Asnawi dikutip dari akun YouTube @Sport77Official.
Asnawi mengaku dirinya tidak mendapat dukungan dari keluarga saat memutuskan bergabung dengan klub Korsel itu. Selain gaji yang diperolehnya lebih kecil dibandingkan dengan di PSM, dia menanggung cicilan rumah yang tidak sedikit.
Ini menjadi pertimbangan keluarga tidak memberikan izin. Namun akhirnya keluarga memberi dukungan atas keputusannya
“Ya keluarga sebenarnya engga setuju, soalnya kan gajinya kan kecil, terus itu habis itu udah banyak cicilan,” kata dia lagi.
Tak sampai di situ, Asnawi mengaku sempat berdebat kecil dengan keluarga atas keputusannya. “Terus habis itu, dapat tawaran kecil ya sempat bedebat juga sama orang tua, tapi aku kasih penjelasan, setelah itu mereka mulai paham dan yan sampai saat ini di support,” ucapnya.
Pengalaman Bermanfaat
Terkait dengan kecilnya gaji di Jeonnam Dragons, Asnawi memang tidak memberi penjelasan lebih rinci. Dia hanya menyebutkan misalkan di Indonesia mendapat gaji 100, maka di Korea Selatan dirinya hanya mendapat 20-30.
Meski begitu, Asnawi mengaku bila pengalaman yang didapat selama ikut tim luar negeri akan sangat bermanfaat.
“Ya kalau bisa sih keluar, soalnya kan memang pengalaman di luar tuh sangat beda dengan lingkungannya juga, yang terutama tuh lingkungan. Kalau kita di Indonesia kan apa aja bisa kita dapat semua bisa kita lakuin kalau di luar ya kalau di luar harus mengurus diri sendiri harus tahu kapan istirahat kapan jalan, tapi kalau di Indo kapan aja orang bisa ngajak… jadi keganggu istirahatnya, makannya nggak bagus,” jelasnya.
Selain beradaptasi dengan lingkungan, Asnawi mengaku harus beradaptasi dengan pemain lainnya. Mereka rata-rata memiliki fisik yang bagus. Jadi, dirinya pun harus melakukan persiapan fisik agar bisa menyesuaikan dengan permainan tim.
“Menurut saya, yang aku bilang tadi, fisiknya, sangat jauh beda karena kalau di Indonesia menit 70 itu sudah banyak yang jalan-jalan. Kalau di sana, menit 70 malah intensitanya makin tinggi,” tutur Asnawi.
Lebih lanjut, dirinya juga mengaku harus beradaptasi dengan kondisi lapangan yang berbeda dengan di Indonesia. Kondisi lapangan di Korea yang lebih soft, membuat Asnawi harus ganti sepatu dengan pul yang lebih tinggi berbahan besi.***








