OLENAS.ID – Ketahanan pangan, menjadi tema besar penyelenggaraan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2023. Dalam sejarah, Mataram pernah menjadi food estate yang mampu menyejahterakan masyarakatnya, hal itu menampilkan, ketahanan pangan telah menjadi fokus di DIY, bahkan sejak dulu.
Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono mengatakan, melalui tema Kembul Mumbul , FKY 2023 ingin mengajak semua pihak untuk merasakan kebersamaan, saling toleransi dan kesepadanan. Kembul Mumbul diharapkan tidak semata-mata menjadikan FKY 2023 sebagai peristiwa selebrasi.
“Kami mengundang semua untuk berbagai pertemuan. Sekaligus memikirkan beragam persoalan ketahanan pangan yang sama-sama kita alami. Hari-hari ini, pangan telah menjadi persoalan kolektif yang menguji solidaritas antar warga,” papar Beny, seperti dikutip jogjaprov.go.id.
Baca Juga: Cetak Gol, Pratama Arhan Lakukan Selebrasi Romantis yang Diapresiasi Mertua
Memaknai tema Kembul Mumbul , dalam konteks budaya Jawa Menurut Beny, kembulan merupakan sebuah peristiwa kolektif atau kebersamaan, yang ditandai dengan aktivitas makan nasi dengan berbagai macam lauk pauk di satu media saji yang sama.
Inti dari kembulan adalah, rasa saling berbagi kegembiraan untuk bersyukur dan terima kasih atas apa yang telah dirasakan dari peristiwa sehari-hari. Sedangkan mumbul, adalah melambungkan sesuatu hal yang dianggap penting, untuk menarik perhatian warga atau orang-orang di sekitar, tuturnya. Beny lebih lanjut.
“Oleh karena itu, secara mendasar Kembul Mumbul dipahami sebagai upaya untuk menarik perhatian warga tentang pentingnya rasa saling berbagi,” tambahnya.
Baca Juga: Ada 27 Hari Libur di 2024
Penyelenggaraan FKY 2023 diharapkannya, bisa menjadi media penghubung yang memperantarai, mengakomodasi, mencatat, memberdayakan, dan melestarikan keberadaan beragam subjek, gerak, maupun hasil kebudayaan yang ada dan tumbuh di DIY. “Semoga penyelenggaraan FKY 2023 dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan,” paparnya.
Budayawan asal DIY, Butet Kartaredjasa mengatakan, FKY memulai upaya rebranding sejak penyelenggaraan di tahun 2023 ini. Diharapkannya, dari FKY 2023 akan ada upaya edukasi kepada masyarakat secara nasional.
Utamanya edukasi mengenai makna sebenarnya dari Kebudayaan. “pemaknaan kebudayaan selama ini mengalami penyempitan, hanya pada unsur kesenian, bahkan terfokus yang hanya bersifat hiburan saja,” tandasnya.
Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Mulai Gunakan Kendaraan Listrik untuk Pelayanan Publik
FKY 2023 diharapkan dapat mengkomunikasikan dengan baik, bahwa kebudayaan itu bukan hanya seni. “Kita dari Jogja yang istimewa, bisa mengubah cara pandang akan kebudayaan secara luas. Bahkan secara politis harapannya juga berubah, sehingga anggaran pemerintah pusat maupun daerah untuk kebudayaan bisa ikut berubah,” tandasnya.
Kebudayaan yang dituturkan Butet, memiliki makna inti memuliakan kehidupan. Sehingga semua aktivitas masyarakat dalam kehidupannya, merupakan bagian dari Kebudayaan. Sektor kebudayaan juga beragam, termasuk persoalan ketahanan pangan dan segala kreativitas manusia demi kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga: Revolusi Mental ala Erick Thohir untuk Sepak Bola Indonesia
“Semua temuan baru merupakan kebudayaan yang layak diakomodasi oleh FKY. Dan kami menginginkan FKY bisa menjadi magnet di tingkat nasional, bahkan internasional. Karenanya penampil-penampil di FKY 2023 juga kami suguhkan yang berstandar nasional dan internasional,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, FKY 2023 mereinterpretasi kembali makna kebudayaan. Untuk itu konteks kebudayaan akan semakin diperkuat, karena kebudayaan adalah peradaban. Ke depan, FKY disebutnya, akan mengacu pada objek kebudayaan.
“FKY 2023 sebagai permulaan atau pemanasan. FKY tahun ini ajang rebranding, mencoba memaknai semua kehidupan manusia yang menggambarkan kebudayaan. Kebudayaan itu hidup, kehidupan dan penghidupan. FKY, salah satu upaya menjawab isu strategis di DIY, karena kebudayaan melingkupi berbagai hal di kehidupan masyarakat,” imbuhnya.
Baca Juga: Fakta Menarik Kemenangan Timnas Indonesia U-23 Dari Turkmenistan
FKY 2023 akan dilaksanakan pada 24 September-15 Oktober 2023 di Waduk Sermo Kulon Progo. “FKY tahun ini menjadi langkah awal upaya rebranding FKY menjadi event induk dari perhelatan kesenian dan kebudayaan yang ada di DIY,” ujar Ketua Panitia FKY 2023, Basundara Murba Anggana.***










