OLENAS.ID – Hingga Senin 28 Agustus 2023, tumpukan sampah masih terlihat di beberapa tepi jalan protokol di Kota Yogyakarta. Hal itu sebagai salah satu imbas dibatasinya jam operasional Depo Sampah, karena penutupan aktivitas di TPST Piyungan.
Meski Pemerintah Kota Yogyakarta terus mengimbau warganya untuk melakukan pengolahan sampah di rumah masing-masing, sehingga hanya tersisa sampah residu yang dibuang ke depo sampah. Namun, masih ada saja warga yang membuang sampah secara sembarangan di pinggir-pinggir jalan.
“Beberapa waktu lalu telah dibuka 14 depo sampah, yang siap menerima sampah yang telah terpilah, yaitu hanya sampah residu,” tegas Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, pada saat Jumpa Pers di Balai Kota Yogyakarta, Senin 28 Agustus 2023.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Premier Inggris: Posisi Liverpool Usai Menang atas Newcastle
Setelah dilakukan pengamatan dan evaluasi, pembukaan depo sampah untuk saat ini akan diperpanjang. Dibuka mulai dari jam enam pagi hingga jam satu siang. Diharapkan, dengan perpanjangan waktu buka depo, tidak ada lagi sampah yang dibuang di pinggir jalan atau tempat-tempat yang tidak selayaknya.
“Kalau kemarin kita buka satu atau dua jam dan melihat situasi dan kondisi, apabila truk sudah penuh maka kemudian tutup. Maka mulai hari ini (Senin, 28 Agustus 2023) depo akan dibuka sampai jam satu siang,” tambah Singgih.
Kendati demikian, pemkot tetap akan melakukan evaluasi, hingga lima hari kedepan mengenai efektivitas dari perpanjangan jam operasional depo tersebut. “Kita akan terus mebgevaluasi, karena kita sudah memberikan ruang yang lebih luas dan memberikan waktu yang lebih panjang,” tandasnya.
Baca Juga: Larissa Chou Kenalkan Sosok Pria Kepada Anaknya
Evaluasi yang dilakukan juga menghitung kekuatan armada, terkait volume sampah apakah akan bertambah atau berkurang setelah dilakukan perpanjangan jam operasional depo. Dari analisa yang dilakukan, perpanjangan jam operasional depo hingga jam satu siang tidak akan menambah jumlah sampah yang dibuang ke TPST Piyungan.
“Perpanjangan jam operasional untuk memindahkan dari yang dibuang di pinggir jalan menjadi ke depo-depo. Selama ini jumlah sampah yang disisir di jalan atau di tempat yang tidak proper sekitar 15 ton per hari. Sehingga kalau ini digeser ke depo, maka hitungannya tetap, mungkin juga berkurang begitu harapan kami,” pungkasnya.***










