OLENAS.ID – Kasus bayi tertukar, yang terjadi di salah satu rumah sakit di wilayah Bogor mulai menemui titik terang. Kini setelah hasil tes DNA dari tim Puslabfor Bareskrim Polri diumumkan oleh Polres Bogor, dipastikan bayi tersebut memang tertukar.
Hasil tes DNA diumumkan langsung Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam konferensi pers, Jumat 25 Agustus 2023, malam. Untuk mengatasi kasus tersebut, jajaran Polres Bogor telah melakukan langkah-langkah penanganan, mulai dari penyelidikan, mengumpulkan saksi.
Termasuk hingga melakukan pemeriksaan mendalam terhadap rumah sakit, perawat, dan bidan yang menangangi kedua anak tersebut. “Langkah-langkah telah kami lakukan, dari mulai penyelidikan, mengumpulkan saksi. Kemudian melakukan pemeriksaan terhadap rumah sakit, dan seluruh perawat dan bidan yang ada pada saat kejadian,” ungkap AKBP Rio Wahyu Anggoro, dikutip dari akun instagram @humaspolresbogor.
Baca Juga: Prediksi Line-up Final Piala AFF U-23 2023 Indonesia vs Vietnam
Jajaran Polres Boggor disebut AKBP Rio Wahyu Anggoro, juga telah menggelar mediasi dalam perkara yang viralnya tersebut. “Kami telah melaksanakan mediasi beberapa waktu lalu,” tambahnya.
Mediasi dilakukan dengan melibatkan Asisten Deputi Kemenko PMK, Deputi Perlindungan Anak Kementerian PPA, Wakil Kelua KPAI Republik Indonesia, Wakil Kapuslabfor Bareskrim Polri, Dinas Sosial, Aspem Kesra Kabupaten Bogor. Kegiatan juga dihadiri orang tua dari dua orang putra yang bayinya disebut-sebut tertukar.
Kedua orang tua tersebut adalah Bapak H dan Ibu DP serta Bapak T dengan Ibu S. Dari mediasi terjadi beberapa kesepakatan antar kedua belah pihak. Sementara hasil Labolatorium Forensik Bareskrim Polri menunjukkan, terdapat kecocokan sebesar 99,99%.
Baca Juga: Lagu Solo Jungkook BTS Pecahkan Rekor Sejarah Billboard
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan, kedua anak tersebut memang tertukar. Dengan kebesaran hati dari kedua belah pihak, rangkaian proses yang di lakukan, serta pembacaan pengumuman oleh Puslabfor Bareskrim, masing-masing pihak akhirnya dapat menerima fakta tersebut dengan kebahagiaan yang luar biasa.
Kasus ini menjadi perhatian pemerintah, khususnya Kapolri melalui program presisinya, yang meminta setiap anggota harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat.
