OLENAS.ID – Sebanyak tujuh wilayah berpotensi terkena dampak paling parah dari fenomena EL Nino. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, puncaknya ada di periode Agustus hingga Oktober 2023, dan terus berlanjut hingga awal 2024.
BMKG memprediksi, daerah yang diperkirakan paling terdampak El Nino adalah Sumatra bagian tengah hingga Selatan, Riau bagian Selatan, Jambi, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
Menurut Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan dalam Focus Group Discussion Antisipasi El Nino di Kementerian PUPR beberapa waktu lalu, hujan akan turun sangat jarang, sehingga berpotensi menciptakan kondisi kekeringan.
“Sebagian besar wilayah Indonesia bagian selatan khatulistiwa, prediksinya akan mengalami hujan yang sangat kecil, kecuali spot-spot yang memiliki topografis tinggi,” ujar Ardhasena.
Kekeringan akibat El Nino di daerah-daerah tersebut bisa memicu gagal panen.
BMKG meminta Kementerian Pertanian untuk melakukan upaya-upaya yang cepat. Apalagi, menurutnya wilayah pertanian banyak terdapat di Jawa Barat yang diprediksi akan mengalami dampak El Nino yang cukup parah.
“Jawa Barat ini banyak sawah, kalau mereka terkena dampak El Nino yang cukup parah, maka harus melakukan langkah siaga, seperti mengelola air hujan, atau memanen air hujan seperti di Sulawesi Tengah,” tuturnya. ***
