Beranda Nasional Kompak, Indonesia dan Belanda Bekerja Sama Perangi Kejahatan Transnasional

Kompak, Indonesia dan Belanda Bekerja Sama Perangi Kejahatan Transnasional

2
0

Menkumham Yasona H. Laoly dan Menteri Kehakiman dan Keamanan Belanda, Dilan Yesilgoz-Zegerius. OLENAS.ID – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Hukum dan HAM membangun kerja sama dengan Pemerintah Belanda dalam rangka memerangi kejahatan transnasional. Hal ini didasarkan kejahatan lintas negara yang semakin signifikan dan mengancam keamanan nasional hingga internasional.

Yasonna H. Laoly, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) menilai kejahatan transnasional kian meningkat seiring dengan kemajuan teknologi.

Kejahatan transnasional dengan teknologi yang berkembang sangat cepat menjadikan jangkauannya lebih luas dan bahkan mendunia.

Baca Juga: PSIM Menatap Liga 2 2023-2024 Dengan Dua Penyerang Maut

Hal inilah yang menjadi tonggak pemerintah harus membangun kerjasama bilateral di bidang teknologi digital agar dapat menangkal kejahatan secara efektif.

Pemerintah harus memanfaatkan teknologi untuk melawan kejahatan transnasional secara efektif.

“Untuk itu, Indonesia dan Belanda mendorong kerja sama melalui teknologi digital dan platform media sosial,” ujar Yasonna dalam pertemuan dengan Menteri Kehakiman dan Keamanan Belanda, Dilan Yesilgoz-Zegerius, Jumat, 25 Agustus 2023 dikutip dari laman resmi Kemenkuham.

Bentuk kejahatan transnasional memang telah dirasakan dampak negatifnya oleh masyarakat, seperti perdagangan orang dan penipuan siber.

Baca Juga: 10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Rupiah Masuk Urutan ke-6

Dalam pertemuannya dengan Menteri Kehakiman dan Keamanan Belanda, Yasonna yang didampingi Duta Besar RI, Mayertas dan Sekjen Andap Budhi Revianto, berharap kedua negara bisa meningkatkan kerja sama antarpenegak hukum serta pengawasan perbatasan.

“Pelaku kejahatan transnasional bisa memasang lowongan pekerjaan palsu di luar negeri, hingga akhirnya korban dipaksa tinggal dan tidak bisa pulang,” kata Menteri.

“Pemerintah Indonesia dan Belanda perlu meningkatkan kerja sama untuk melawan kejahatan-kejahatan ini,” ujar dia lebih lanjut.

Sementara itu, Indonesia pun telah menciptakan sistem database untuk memantau mobilitas korban kejahatan transnasional yang berhasil dipulangkan, dan juga memperketat proses pemeriksaan keimigrasian.

Tidak hanya itu, Indonesia juga telah melakukan perjanjian Bantuan Hukum Timbal Balik, ekstradisi, dan kedna sama hukum dengan berbagai negara untuk mengatasi kejahatan transnasional tersebut.

Hubungan bilateral Indonesia dengan Belanda pun tengah menunjukkan tren positif, dengan seringnya berdialog dalam forum INLU. Forum itu melibatkan pemerintah, penegak hukum, organisasi masyarakat sipil beserta pakar hukum, hingga akademisi.

Menteri Yeşilgoz juga memberikan apresiasi kepada Memteri Yasonna atas peningkatan kerjasama antar kedua negara.

Menurut dia Belanda akan terus mendukung Indonesia dalam memberantas kejahatan transnasional, upaya reformasi hukum, dan pemajuan HAM.***

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini