Beranda Joglosemar Kulonprogo Kembali Menggelar Festival Pacak Sepuran

Kulonprogo Kembali Menggelar Festival Pacak Sepuran

1
0

Pembukaan puncak acara Pacak Sepuran 2023 oleh Pj. Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti OLENAS.ID – Sebanyak 14 Kalurahan dan 1 Kelurahan di Kabupaten Kulonprogo, yang wilayahnya diilalui jalur kereta api Bandara, memeriahkan Festival Pacak Sepuran. Ini adalah penyelenggaraan tahun ketiga oleh Pemkab Kulonprogo.

Festival Pacak Sepuran, merupakan kegiatan lomba menghias dan memperindah kawasan yang ada di sepanjang rel kereta api Bandara. Menghias agar kawasan di sepanjang rel kereta terlihat bersih, indah dan menarik.

Puncak Acara Festival Pacak Sepuran diiselenggarakan di Lapangan Tengah Pantai Glagah, Temon, Kulonprogo. “Festival Pacak Sepuran sudah berjalan tahun ke tiga. Mengalami beberapa perubahan konsep. Pertama karena stasiun bandara sudah dibuka, jalur kanan kiri yang dilalui kereta api masih kumuh,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo Joko Mursito, seperti dikutip kulonprogokab.go.id.

Baca Juga: Didukung Banyak Pihak, Hokky Caraka Dapat Peningkatan Percaya Diri

“Kami memfasilitasi menjadi wisata budaya. Sedangkan tahun ini kami masih memfasilitasi 15 Kalurahan dan Kelurahan,” tambah Joko.

Joko mengatakan, harus ada upaya untuk memperindah, mempercantik dan menata kawasan yang berada di sepanjang jalur kereta api menuju bandara. Melalui Festival Pacak Sepuran, spot yang ada di jalur kereta api Bandara YIA diubah menjadi ruang publik. Keberadaanya bisa difungsikan sebagai destinasi wisata.

Pj. Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti menyampaikan, begitu pentingnya penataan lingkungan di kawasan jalur kereta api Bandara. “Penataan lingkungan di kawasan rel kereta menjadi hal yang sangat penting, karena menjadi perhatian wisatawan yang datang ke Kulonprogo,” ujarnya.

Baca Juga: Gairah Berkethoprak Warga Bantul Kembali Digugah Lewat Festival

Pacak Sepuran disebutnya, menjadi satu program yang sangat bagus, karena mampu membangun kesadaran banyak pihak untuk peduli dengan wilayahnya.

“Bagaimana kemudian masyarakat pinggir rel ikut serta berkontribusi dari segi pariwisata. Menyumbang dari keindahan kawasan jalur pinggir kereta api,” pungkaa Ni Made. ***