OLENAS.ID – Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan upaya antisipasi, potensi terjadinya kekurangan persediaan daging sapi dan bawang merah. Hasil analisa yang dilakukan di wilayah itu, potensi kekurangan tersebut adalah dampak dari terjadinya kemarau panjang.
Sejumlah langkah antisipasi sudah dilakukan oleh instansi tersebut. “Pada kemarau tahun ini, Sleman mengalami defisit daging sapi dan bawang merah. Kami telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi,” kata Kepala DP3 Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, seperti dikutip antaranews.com.
Sampai minggu ketiga Agustus 2023, produksi bawang merah di Sleman tercatat mencapai 25,9 ton. Sedangkan konsumsi bawang merah di masyarakat mencapai 179 ton per bulan. “Masih defisit sekitar 153 ton untuk komoditas bawang merah,” katanya.
Baca Juga: Liga 2 Indonesia Dimulai 10 September
Sedangkan untuk daging sapi, produksi di Sleman mencapai 16 ton per bulan. Angka itu belum mencukupi kebutuhan masyarakat yang mencapai sebesar 31 ton per bulan. “Komoditas daging sapimasih defisit sebesar 15 ton,” ungkao Suparmono.
Sebagai solusi jangka pendek yang dapat dilakukan saat ini adalah dengan mendatangkan pasokan kedua komoditas tersebut dari luar daerah. Sedangkan untuk upaya jangka panjang, dengan membudidayakan bawang merah secara mandiri di Sleman.
Ditargetkan dalam tiga hingga empat tahun ke depan, Kabupaten Sleman dapat mencukupi sendiri kebutuhan bawang merah.
Baca Juga: KPU Kota Semarang Tetapkan DCS Pemilu 2024 Berisi 687 Bakal Calon
“Kami akan berusaha mengembangkan sendiri bawang merah, agar tidak lagi mengandalkan pasokan dari luar daerah. Kami optimis dapat mengembangkan bawang merah, karena beberapa wilayah disini cocok untuk tanaman bawang merah,” pungkasnya. ***










