OLENAS.ID – Kasus infeksi paru, menjadi penyakit yang mendominasi di Kota Semarang pada musim kemarau saat ini. Kasusnya berada di urutan pertama, dari 10 besar kasus kesehatan di Kota Semarang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, kasus infeksi paru telah mendominasi sejak dua bulan terakhir. Meski tidak menyebut secara pasti berapa total kasus yang sudah muncul di ibu kota Jawa Tengah, namun data dinas menyebut, kasus infeksi paru menduduki urutan pertama.
“Jumlahnya saya tidak bisa menyebutkan. Tetapi pneumonia masuk top ten. Dia nomor satu,” ungkap Hakam, seperti dikutip semarangkota.go.id.
Hakam menjelaskan, menghadapi situasi cuaca panas seperti saat, masyarakat diminta untuk meningkatkan kehati-hatian. Efek El Nino, tidak hanya memunculkan cuaca panas dan kemarau panjang, tetapi juga perubahan pola penyakit.
Baca Juga: TPST Karang Miri Giwangan Olah Sampah Orgnik Jadi Pakan Ikan
Saat musim dingin, penyakit di Kota Semarang didominasi demam berdarah dan leptospirosis. Sedangkan, pada musim panas, infeksi paru, darah tinggi, dan kencing manis, mendominasi keluhan masyarakat. Salah satu cara menghadapi cuaca panas, masyarakat diminta tidak langsung terpapar matahari.
Kasus infeksi paru di Kota Semarang saat ini tinggi, dipicu cuaca panas. Cuaca demikian, tidak menurunkan bakteri, virus, maupun jamur di lingkungan sekitar. Saat panas, bakteri, virus, maupun jamur masuk ke rumah, hingga bisa masuk ke dalam tubuh manusia yang dapat mempengaruhi daya tahan tubuh manusia.
“Untuk kelompok rentan, lansia, dan yang punya penyakit penyerta atau kencing manis harus memperhatikan pola makan,” tambahnya.
Disarankan kegiatan di luar rumah bisa dilakukan pada pagi dan sore hari. Sedangkan, pada siang hari, perlu menahan diri untuk tidak berakitifitas yang bisa membuat terpapar langsung sinar matahari.
Baca Juga: Petani Desa Bansari Sajikan Ratusan Tumpeng Di Acara Wiwit Tembakau
Jika memiliki kepentingan mendesak, diusahakan menggunakan pakaian pelindung seperti payung atau topi. “Hindari dehidrasi. Perbanyak minuman air mineral. Jangan minum dengan kadar gula tinggi,” tambahnya.
Hakam berharap, kasus infeksi paru bisa ditekan, karena tercatat angka kematian pada kasus tersebut cukup tinggi. Diimbau masyarakat terus menerapakan pola hidup sehat dengan beraktivitas fisik minimal 30 menit perhari. ***










