Beranda Joglosemar Jawa Tengah Siapkan 7,1 Juta Liter Air Bersih untuk Dropping

Jawa Tengah Siapkan 7,1 Juta Liter Air Bersih untuk Dropping

2
0

Penyaluran bantuan air bersih oleh BPBD Temanggung OLENAS.ID – Pemprov Jawa Tengah menyiapkan bantuan 7,1 juta liter air bersih untuk masyarakat. Distribusi bantuan diberikan kepada daerah yang sudah melaporkan adanya dampak dari kemarau.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut, sudah jauh-jauh hari sudah mengingatkan warganya, untuk mewaspadai potensi kekeringan dan krisis air bersih. Sejumlah daerah harus bersiap untuk menghadapi dampak daerah musim kemarau tersebut.

“Setiap hari ada bantuan yang dikirim ke daerah-daerah. Kalau boleh saya tampilkan visualnya, dari BPBD semua siaga, bupati dan walikota semua siaga,” kata Ganjar, seperti dikutip jatengprov.go.id.

Baca Juga: Selama Agustus 2023, Di Yogyakarta Sudah Terjadi 5 Kebakaran Karena Aktivitas Pembakaran Sampah

Ganjar tidak memungkiri, ada daerah yang saat ini sudah dalam kondisi kesulitan air bersih. Untuk itu Dia meminta, warga untuk melapor, agar bisa segera ditindaklanjuti degan pengiriman bantuan air bersih.

“Ada dari media menyampaikan, di tempat ini kurang air. Sebenarnya tinggal lapor saja, biar nanti kita kirim airnya. karena memang di daerah-daerah tertentu memang kurang air. Kita siapkan, selalu di-report secara rutin,” tambahnya.

Berdasarkan data yang dimiliki Ganjar, akumulasi kebutuhan air bersih di kabupaten dan kota di Jawa Tengah, yang didistribusikan ada sekira 7,1 juta liter.

Dropping air tersebut memiliki pembiayaan dari banyak pihak. “Distribusinya di semua daerah. Ini total desa terdampak kekeringan, Blora tertinggi, kemudian ada Grobogan. Setiap hari kita distribusikan,” tambah Ganjar.

Baca Juga: Warga Kabupaten Magelang Mulai Terdampak Kekeringan

Untuk antisipasi jangka panjang, disebut Gubernur sangat diperlukan. yang harus dilakukan seperti menjaga dan merawat sumber-sumber air, dengan memperbanyak menanam pohon. Kemudian pengelolaan sumber mata air, dengan membuat saluran agar distribusi ke masyarakat menjadi lebih mudah dilakukan.

“Di beberapa titik ada sumur bor. Yang lain bisa menampung air hujan. Rain harvesting-nya mesti dilakukan dengan peralatan. Tandon-tandon yang ada di rumah itu juga bisa,” pungkasnya. ***