OLENAS.ID – Memasuki tahun politik, baliho kampanye bakal calon legiatif mulai bermunculan di Kota Semarang. Hal tersebut mulai dikeluhkan masyarakat karena banyak yang terpasang secara semrawut.
Menanggapi keluhan masyarakat, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang menggelar razia penertiban. Baliho kampanye yang terpasang tidak sesuai peraturan daerah (Perda) diturunkan dan diambil oleh petugas.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto menegaskan, pihaknya tidak akan mentoleransi tindakan pemasangan baliho yang tidak sesuai aturan. “Saya tidak akan mentoleransi pemasangan baliho kampanye yang tidak sesuai aturan. Dari partai manapun yang merusak wajah kota dilepas. Apalagi, pemasangan baliho tidak sesuai Perda,” tutur Fajar kepada wartawan di sela-sela penertiban seperti di kutip semarangkota.go.id.
Baca Juga: Mbah Dirjo, Jurus Kurangi Sampah Organik Rumah Tangga Ala Yogyakarta
Secara prinsip Fajar menyebut pihaknya tetap menghargai keberadaan para bacaleg, yang sedang berjuang meraih suara. Hanya saja, diminta bacaleg maupun partai politik melakukan koordinasi dengan pihak berwenang dalam pemasangan baliho. Yaitu, Satpol PP Kota Semarang maupun Badan Kesatauan Bangsa dam Politik (Kesbangpol) Kota Semarang.
Fajar mengaku, sering mendapat aduan masyarakat mengenai keberadaan baliho yang terpasang semrawut. Keberadaan baliho tersebut membuat warga merasa kurang nyaman. “Jujur saja, sering mendapat aduan masyarakat yang merasa tidak nyaman dengan baliho caleg yang terpasang semrawut. Warga merasa baliho yang terpasang merusak keindahan dan kebersihan,” jelasnya.
Selain berpatokan pada Perda, pemasangan baliho kampanye juga harus berdasarkan pada Peraturan KPU atau PKPU. Fajar menyebut, pihaknya memberikan perijinan pemasangan baliho, jika sudah ada koordinasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca Juga: Bruno Moreira Optimistis Persebaya ke Papan Atas
“Kami menunggu informasi Bawaslu mengenai regulasi pemasangan baliho kampanye. Nanti kami tentukan titik-titik yang boleh dipasang,” pungkasnya. ***
