OLENAS.ID – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengingatkan masyarakat untuk tidak salah tafsir tentang pembukaan Piala Dunia U-17 yang tidak sebesar Piala Dunia 2022.
Pembukaan Piala Dunia U-17 yang dijadwalkan pada 10 November 2023 itu akan diadakan di Jakarta International Stadium (JIS). Sedangkan penutupannya di Stadion Manahan, Solo.
“Tapi ini pembukaan jangan terus terkonotasi seperti World Cup. Ini nggak sebesar itu,” ujar Erick dalam konferensi pers di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Agustus 2023.
Hal ini, disampaikan Erick agar masyarakat tak salah tafsir.
Lapangan Latihan
Erick menjelaskan, total 8 stadion diajukan ke FIFA. Namun, dari hasil inspeksi FIFA pada 28 Juli-2 Agustus 2023 terpilih JIS, Stadion Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya).
“FIFA sendiri akan mendiskusikan usulan kita yaitu di empat lapangan yaitu di JIS, lalu di Solo (Stadion Manahan) lalu di Surabaya dan Bandung Jalak Harupat,” kata Erick.
FIFA dalam catatannya meminta tambahan lapangan latihan dari empat menjadi enam lapangan. Hal itu mengingat bahwa pertandingan di Jakarta bakal berlangsung dua grup.
Untuk di Jakarta, PSSI mengusulkan kembali lapangan Sumantri Bojonegoro Kuningan dan Lapangan Banteng. Dan untuk yang ada di Bandung, yang tadinya tiga ditambah dua lagi, Arcamanik dan ITB. Khususnya di Solo nanti ada tambahan lapangan latihan lagi.
Sedangkan mengenai empat stadion yang akan jadi venue Piala Dunia U-17, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, keempatnya akan direnovasi melalui skema pembagian tugas antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Menurut Basuki, tidak terlalu banyak perbaikan yang dilakukan. Hanya meliputi penyempurnaan rumput, ruang pemain, hingga lampu.
“Jalak Harupat oke, semua oke, Manahan oke, Sutomo oke, lapangannya oke, kecuali lapangan parkirnya diaspal lagi. Kalau Jalak Harupat sudah selesai pitch stitching, artinya rumput dijahit,” kata Basuki.
Sementara itu, masih ada sejumlah pekerjaan di JIS yang harus dilakukan. Di antaranya penjahitan rumput JIS atau stitching yang belum dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Selain itu, akses menuju JIS yang ditugaskan kepada Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga belum rampung dikerjakan.***








