OLENAS.ID – Upaya mengembangkan sentra durian di Kabupaten Gunungkidul terus berproses. Terbaru, dilakukan penanaman 1.000 batang bibit durian jenis musanking di sentra durian yang berada di Kapanewon Ponjong Gunungkidul.
Sebelumnya di 2018, telah ditanam durian jenis Kencono Rukmi di lahan seluas 10 hektare tersebut. Saat ini, untuk jenis kencono rukmi yang sudah berusia lima tahun tersebut sudah berbuah.
Perwakilan Kelompok Tani (Poktan) Kapanewon Ponjong Sumarno mengatakan, penanaman durian fokus dilakukan oleh Poktan Banyumulyo Padukuhan Jambedawe dan Poktan Majusari Padukuhan Garon, Tambakromo. “Luas lahan untuk pengembangan durian ada 10 hektare,” kata Sumarno, seperti dikutip gunungkidulkab.go.id.
Baca Juga: Witan Dapat Posisi Baru di Persija
Selain mendapatkan bantuan 1.000 bibit durian jenis Musang King, kelompok tani Majumulyo dan Majusari juga mendapatkan pupuk organik, pupuk hayati padat, pembenah tanah dan Pupuk NPK. “Pengembangan sudah diawali penanaman jenis Kencono Rukmi di 2018 lalu. Sekarang sudah mulai berbuah,” tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi DIY, Sugeng Purwanto mengatakan, gerakan tanam durian di Ponjong adalah bagian dari program pengembangan kawasan durian di Gunungkidul.
“wilayah ini berpotensi bagus untuk pengembangan sentra durian,” terang Sugeng.
Baca Juga: Skuat Dalam Kondisi Bugar, Klopp Siapkan Formasi untuk Laga Perdana EPL
Indikator lahan yang cocok ditanami durian diantaranya, terdapat tanaman cengkeh, suburnya tanaman petai, serta lokasi lahan yang lebih tinggi. “Penanaman disesuaikan dengan kontur tanah. Jarak ideal antar bibit tanaman adalah tujuh meter hingga 10 meter,” paparnya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, membutuhkan pemeliharaan dan ketekunan ekstra agar bibit durian bisa berbuah sesuai harapan. “Dari pada menanam tanaman keras, menanam durian lebih memiliki bernilai ekonomis. Syaratnya harus di rawat dengan baik,” tandas Bupati Sunaryanta. ***










