OLENAS.ID – Kapasitas dan kemampuan pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, terpantau mengalami penurunan performa dalam beberapa turnamen BWF Tour terakhir. Bahkan yang terbaru, mereka tersingkir dari Australia Open di babak kedua atau 16 besar.
Pelatih Kepala ganda putri Indonesia Eng Hian mengatakan, Apriyani/Siti Fadia masih berusaha mencari bentuk permainan terbaik. Mencari cara untuk bisa tampil dengan performa seperti saat pertama kali dipasangkan.
Menurutnya, penampilan minor Apri/Siti Fadia, membuat ganda putri peringkat ke-12 dunia tersebut harus bekerja lebih keras lagi. Utamanya untuk mengembalikan teknik dan mental bertanding.
Baca Juga: Menjamu Persib, Persis Solo Siap Kerja Keras Amankan Poin Penuh
“Sekarang Apri/Fadia sedang mencari bentuk permainan terbaik. Mulai dari teknik maupun mental bertanding. Diharapkan bisa kembali ke penampilan seperti saat pertama kali diduetkan dan muncul di turnamen internasional,” kata pelatih yang biasa disapa Koh Didi tersebut.
Di Australian Open 2023, Apri/Fadia kandas dikalahkan Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard asal Thailand dua gim langsung 19-21, 21-23. Eng Hian mengakui hasil tersebut tidak sesuai harapan.
Eng Hian melihat, kapasitas bagus yang ditunjukkan Apri/Fadia selama persiapan dan latihan, menjadi hilang dan tak bisa direalisasikan saat pertandingan. “Bisa saya katakan, kualitas dan kapasitas hasil latihan hanya 30 persen yang muncul di pertandingan,” tegas Eng Hian.
Baca Juga: Andaka Prastawa Top Steals IBL 2033
Peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 itu mengatakan, belum mengetahui secara pasti penyebab menurunnya performa Apri/Fadia. “Apa penyebab tidak bisa menampilkan level permainan seperti kualitas latihan?Membutuhkan waktu untuk menjawab. Apa mereka kini jadi takut kalah? belum ketemu jawabannya,” pungkasnya.***
