OLENAS.ID – TikTok berencana meluncurkan sebuah platform e-commerce, awal Agustus 2023. Platform itu akan menjual barang-barang buatan China dan menjualnya langsung kepada pengguna TikTok di Amerika Serikat.
The Messenger, Minggu, 30 Juli 2023 mengungkapkan perluasan usaha e-commerce TikTok ini diperkirakan mampu meningkatkan pendapatan di luar iklan.
Opsi belanja online TikTok telah menghasilkan laba kotor senilai US$5 miliar atau sekitar Rp74,9 triliun pada 2022.
Kini, TikTok telah menargetkan peningkatan laba hingga US$20 miliar atau sekitar Rp299,9 triliun, melalui platform yang diberi nama Full-service atau layanan penuh.
TikTok nantinya punya proses bisnis yang hanya akan membayar merek China setelah menemukan pembeli di Amerika Serikat. Pendekatan ini memungkinkan TikTok untuk meminimalkan risiko, dan memastikan adanya permintaan produk sebelum mereka membayar kepada merek.
Sementara, The Wall Street Journal mengungkapkan, aplikasi dari TikTok ini akan meniru kesuksesan platform belanja China Shein dan Temu, dengan mengelola penyimpanan dan pengiriman barang atas nama produsen dan pedagang China.
Sedangkan, Harvard Business Review (HBR) melaporkan langkah yang diambil TikTok berpotensi mengganggu pasar e-commerce, serta memberi konsumen lebih banyak pilihan untuk membeli barang.***






