OLENAS.ID – Pj Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo langsung melakukan koordinasi terkait Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, di Kabupaten Bantul yang secara resmi berhenti beroperasi sejak tanggal 23 Juli hingga 5 September 2023 mendatang. Setelah itu, harus disikapi secara bersama-sama.
“Pertama, karena keputusan mendadak, sehingga kita harus action jangka pendek, pendek, sangat pendek, menengah dan sangat panjang. Jadi yang sangat pendek itu, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat tidak terlalu panik. Karena kami di Pemkot akan melakukan langkah-langkah untuk mitigasi,” ucapnya Selasa, 25 Juli 2023.
Singgih mengatakan, mengapa mitigasi, karena ini adalah darurat. Sehingga mitigasi yang akan dilakukan pasti kemudian akan menjadi solusi untuk jangka yang sangat pendek ini.
Jangka yang kemudian pendek itu, lanjut Singgih, terus akan berupaya, karena jangka waktunya cukup panjang yakni 40 hari, sehingga dalam jangka pendek itu ia menyebut adalah 40 hari itu, ia akan lakukan langkah-langkah strategi untuk mengamankan ini semua.
“Tempat sementara terlebih dahulu, dan kita masih jajaki terus. Karena itu merupakan bagian dari strategi yang kami lakukan,” tambahnya.
Sehingga, ia berharap selama 40 hari itu juga situasi sampah di Kota Yogyakarta akan terkendali. Tidak menumpuk dimana-mana.
Selain itu, ini sudah saatnya untuk melakukan langkah-langkah untuk kemudian dari sisi jangka panjang. Di mulai dari sekarang, gimana budaya untuk mengurangi sampah.
“Sebelum menjadi sampah, mari kita tingkatkan budaya misal makan ambil secukupnya. Kemudian cara membuang sampah juga harus kita pisahkan. Sehingga nanti kita akan terbiasa. Terkait lokasi sementara itu, kita berupaya untuk tidak di satu tempat saja sehingga nanti akan kita bagi. Bahkan di jangka panjangnya, kita akan berusaha untuk memberdayakannya di tingkat kelurahan,” tandasnya.***
