Beranda Soker Eddy Syach : Seharusnya Bhayangkara FC Bisa Tunjukkan Eksistensinya

Eddy Syach : Seharusnya Bhayangkara FC Bisa Tunjukkan Eksistensinya

1
0

Bhayangkara FC saat berhadapan dengan Persija JakartaPersija Jakarta,

OLENAS.ID – Bhayangkara Presisi Indonesia FC sedang tidak baik-baik saat ini. Menjadi satu-satunya tim Liga 1 2023/2024 yang belum pernah menang.

Dari empat pertandingan Bhayangkara FC selalu kalah. The Guardians takluk 1-3 dari PSIS Semarang, 1-2 kontra RANS Nusantara FC, 1-4 melawan Persija Jakarta, dan 1-3 menghadapi Persikabo 1973.

Dari jumlah gol, tim yang dinakhodai Emral Abus itu baru mencetak empat gol, dan kebobolan 12 kali. Tak heran jika saat ini berada di dasar klasemen.

Bhayangkara FC tak sekedar menyandang gelar sebagai juara Liga 1 pada 2017, ia juga membawa nama Polri. Posisi yang makin ditegaskan dengan perubahan nama dari Bhayangkara FC menjadi Bhayangkara Presisi Indonesia FC.

Presisi yang merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan, merupakan jargon baru Polri di bawah kepempinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Seharusnya Bhayangkara FC bisa menunjukkan eksistensinya sebagai jawara Liga 1 2017 dengan bersaing di papan atas. Posisi di dasar klasemen saat ini tidak sepatutnya bagi Bhayangkara FC,” kata pengamat sepakbola Eddy Syah di Jakarta, 24 Juli 2023.

Jika tidak segera berbenah, bukan tidak mungkin posisi di dasar atau berada di jurang degradasi akan menghantui Bhayangkara FC yang dari kedalaman skuad semestinya cukup mumpuni.

Bhayangkara FC yang kini berpindah markas dari Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat ke Stadion Patriot, Bekasi punya pemain asing sekelas Matias Mier. 

Mier merupakan pemain yang ganas. Baru datang di pertengahan musimLiga 1 2022/2023, gelandang serang asal Uruguay itu mampu mencetak sepuluh gol dan lima assist dari 15 penampilannya.

The Guardians juga memiliki pemain berlabel Timnas Indonesia seperti Dendy Sulistyawan, Awan Setho hingga Muhammad Hargianto.

Selain itu Bhayangkara FC juga merupakan satu di antara tim yang konsisten sejak era Liga 1. Setelah menjuarai pada musim 2017, The Guardians dua kali menempati peringkat ketiga pada 2018 dan 2021/2022.

Di tim pelatih, Emral Abus menjadi nakhoda, dibantu Agus Sugeng Riyanto sebagia Asisten Pelatih. Namun, de facto pelatihnya adalah Sugeng, karena lisensi kepelatihannya belum AFC Pro.

Sugeng Riyanto baru mengikuti kursus lisensi pada akhir 2022 dan baru akan rampung pada Oktober 2023 mendatang.

Emral Abus terkenal sebagai spesialis joki pelatih klub jika pelatihnya tak lolos lisensi. Jasanya pernah dipakai Bali United saat berlaga di kualifikasi Liga Champions Asia 2020, karena lisensi pelatih Stefano Cugurra saat itu belum memenuhi syarat.

Eddy Syach mengajak seluruh eleman di Bhayangkara FC untuk bersatu, mulai dari manajemen, pelatih hingga pemain. Sudah saatnya The Guardians bangkit, meraih kemenangan.

“Anggap saja 4 pertandingan kemarin salah langkah, saatnya benahi langkah kalian. Jangan sampai Bhayangkara terdegradasi, karena membawa nama Institusi Polri,” tegas Eddy Syach.***