OLENAS.ID – Satria Muda Pertamina menutup kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) musim 2023 dengan hasil mengecewakan. Tidak hanya gagal menjadi juara untuk ketiga kali, Satria Muda sudah tersingkir di semifinal. Pemain senior Arki Dikania Wisnu menyebut kegagalan ini sebagai kesalahan dia.
Satria Muda gagal three peat. Misi meraih tiga kali juara berturut-turut di kompetisi IBL kandas karena harus mengakui keunggulan Pelita Jaya Bakrie 0-2 dalam laga best of three series.
Hasil yang mengecewakan mengingat Satria Muda mengawali musim reguler dengan hasil memuaskan. Penampilan konsisten Satria Muda memberi harapan para fans bahwa tim memiliki kemampuan membidik trofi IBL ketiga kalinya.
Baca Juga: Gegara Artis Tidak Pakai Jilbab, Iran Larang Festival Film Pendek
Hanya saja, tim asuhan Youbel Sondakh seperti kehilangan konsistensi saat berlaga di fase empat besar. Menurut Arki persaingan di liga sangat ketat musim ini yang menyulitkan Satria Muda untuk memenuhi ambisi.
“Harus diakui ini bukan tahunnya Satria Muda. Kompetisi IBL sudah semakin berkembang dan tim-tim pesaing terus berbenah dengan serius. Sebagai leader, tentunya saya bertanggung jawab atas kegagalan Satria Muda tahun ini,” kata Arki di Jakarta, Senin, 24 Juli 2023.
Dari detil gim, Arki menuturkan bila dirinya yang melakukan kesalahan yang berujung kegagalan Satria Muda. Ini terjadi pada gim kedua di detik terakhir. Keputusan cepat yang harus diambil ternyata menjadikan tim tak mampu mencetak angka.
“Ada sedikit penyesalan di laga semifinal kedua. Saya seharusnya melakukan eksekusi possession sendiri ketimbang memberikan umpan. Ini kesalahan saya. Seharusnya saya yang mengambil tanggung jawab untuk mencetak angka di detik-detik terakhir,” ujar dia.
Baca Juga: Egy Mulai Temukan Performa Bersama Dewa United
“Tetapi terlepas semua itu, saya bangga dengan tim Satria Muda Pertamina musim ini. Terima kasih untuk semua support system mulai dari owner, keluarga, coaching staff, para pemain dan tentunya fans Satria Muda. Kami harus lebih fokus lagi tahun depan untuk meraih juara,” ujar Arki yang didampingi manajer sekaligus sepupunya Ridi Djajakusuma.
Bantah Terlambat Regenerasi Pemain
Arki menepis anggapan Satria Muda terlambat melakukan regenerasi pemain. Selain itu tim dinilai melakukan kesalahan memilih pemain asing.
Menurut dia bukan soal regenerasi atau salah dalam merekrut pemain, tetapi semua harus introspeksi diri atas kekurangannya. Tim juga memetik pelajaran dari musim ini agar tampil lebih baik di musim mendatang.
“Saya tidak mau ada alasan kegagalan ini karena pemain asing atau karena kurang regenerasi pemain. Jajaran pelatih sudah bekerja dengan sangat baik,” kata dia.
“Musim kemarin kami bisa juara bersama Coach Youbel. Orang hanya bisa menilai tim A dan tim B banyak memberikan minute play ke pemain muda. Satria Muda sudah punya sistem sendiri dan pemain muda Satria Muda terus berkembang,” ucapnya.
Arki menjelaskan bila sistem di tim Satria Muda membuat setiap pemain harus bekerja keras demi mendapatkan tempat di tim utama. Bahkan saat latihan para pemain mennjukkan keseriusan dalam bersaing.
“Karakter Satria Muda terbentuk mulai dari latihan. Dari dulu semua pemain kalau latihan itu seperti perang. Saya punya mental tidak mau kalah baik saat latihan ataupun pick up game, termasuk saat bermain dengan para pemain muda,” kata Arki.
“Tetapi jika saat latihan mereka mengalahkan tim saya, terus terang saya sangat senang. Artinya mereka terus berkembang. Lalu ada yang berkomentar bila Satria Muda harus punya pemain asing yang rakus mencetak angka. Padahal yang penting pemain asing itu harus bisa beradaptasi dengan sistem di Satria Muda apa pun posisinya,” ujarnya lagi.
Hanya saja, Arki mengakui perjalanan Satria Muda memang tidak mulus. Selain problem pergantian pemain asing, Satria Muda sempat ditinggalkan sejumlah pemain yang tampil di SEA Games 2023. Namun hal tersebut tidak serta-merta menjadi alasan kegagalan tim.
“Di semifinal, saya bermain dengan kondisi recovery cedera engkel dan siku. Tim juga pincang. Tetapi itu bukan alasan. Yang penting kami melakukan evaluasi di semua lini,” tuturnya.
“Saya pun termotivasi mempersiapkan diri lebih baik lagi. Satria Muda Pertamina masih lapar dan termotivasi untuk bisa meraih gelar juara IBL,” kata Arki memungkasi.***









