Beranda Soker Liga Super PSS Sleman, Kompetisi Lokal Demi Munculkan Pemain Lokal

Liga Super PSS Sleman, Kompetisi Lokal Demi Munculkan Pemain Lokal

3
0

Liga Super Sleman kembali bergulir. OLENAS.ID – Kompetisi lokal dari Asosiasi Kabupaten PSSI Sleman kembali bergulir. Kali ini, Askab menggandeng klub Liga 1 PSS Sleman dalam penyelenggaraan kompetisi. Ini diharapkan memunculkan pemain lokal bertalenta.

Sebuah ironi bila klub PSS yang berdomisili di Sleman tetapi sedikit memiliki produk lokal. Lebih ironis lagi, para pemain binaan PSS yang diambil dari kompetisi lokal justru meraih sukses di klub lain. Bahkan mereka menjadi pilar tim nasional.

Sebut saja bek Fachrudin Aryanto yang sempat menjadi kapten timnas. Begitu pula kiper Syahrul Trisna Fadhillah yang hanya duduk di bench di PSS.

Baca Juga: Seperti Facebook dan Instagram, Threads akan dilengkapi dengan Kronologis Lini Masa

Saat meninggalkan Maguwoharjo, dirinya malah menjadi andalan Persikabao 1973. Bahkan Syahrul sudah menjadi pilar pertahanan terakhir tim Merah Putih.

“Mereka adalah contoh pemain yang seharusnya besar bersama PSS. Sayangnya, mereka tak mendapat tempat di PSS dan kini menjadi bintang di klub lain,” kata Henricus Mulyono, tokoh sepak bola Sleman dan pernah menjadi manajer PSS.

“Pemain dari DI Yogyakarta akan sangat bangga bila bermain untuk PSS. Pasalnya, PSS adalah klub besar di Liga 1 yang berdomisili di Sleman. Lalu bagaimana PSS kembali mendapatkan pemain lokal? Kompetisi internal yang harus kembali bergulir,” ucap Mbah Mul, sapaannya.

Mbah Mul sepenuhnya mendukung Askab PSSI Sleman kembali menggelar kompetisi internal. Apalagi, Sleman memiliki kompetisi yang teratur dengan beberapa jenjang atau divisi.

Baca Juga: Seorang Ayah Mengantarkan Makanan, Temukan Anaknya Gantung Diri

“Kami mendukung adanya kompetisi internal karena bisa memunculkan pemain lokal yang pada akhirnya menjadi pilar PSS. Jangan heran bila Askab memiliki kompetisi berjenjang,” katanya.

PSSI Sleman memang memiliki kompetisi dengan beberapa divisi. Dan, tidak semua Askab atau asosiasi kota yang mampu menggulirkan kompetisi yang memakai sistem promosi dan degradasi. Ini hanya bisa dilakukan oleh asosiasi yang memiliki kopetisi berjenjang.

Seperti saat ini PSSI Sleman yang kembali menggulirkan kompetisi kasta tertinggi, Liga Super Sleman. Kompetisi ini sempat terhenti karena pandemi. Situasi yang dialami oleh siapa pun di seluruh Indonesia.

Namun setelah pandemi berubah menjadi endemi, kompetisi internal pun langsung bergulir lagi. Tahun ini kompetisi diikuti 13 klub amatir Sleman yang berakhir pada Desember 2023.

“Kami tidak bisa menggelar kompetisi selama dua tahun terakhir karena pandemi. Kali ini, Askab PSSI Sleman bisa menyelenggarakan kembali kompetisi internal,” kata Ketua Askab PSSI Sleman, Wahyudi Kurniawan, Minggu, 9 Juli 2023.

Lebih lanjut, Wahyudi, menuturkan bila musim ini Askab PSSI Sleman menggandeng PSS dalam penyelenggaraan kompetisi. Dari kerjasama ini, PSS pun bisa memantau pemain lokal yang punya potensi untuk diasah dan kemudian digadang-gadang masuk tim Liga 1 itu.

“Kami menggandeng PSS Sleman dalam penyelenggaraan kompetisi karena ini merupakan wujud komitmen Askab Sleman menjalin kerjasama dengan berbagai pihak menjalankan seluruh program,” ujarnya.

Wahyudi sepakat dengan Henricus bahwa kompetisi internal bisa menjadi wadah pemain lokal. Pada akhirnya mereka yang berkompetisi bakal berada dalam pantauan PSS.

“Kami memang berharap kompetisi di Sleman bisa menjadi apa disebut kawah candradimuka bagi pemain-pemain Sleman. Sebelum menjadi pemain profesional, mereka sebaiknya bermain di level amatir. Dari kompetisi ini kami berharap bisa menelurkan pemain-pemain muda yang memiliki masa depan untuk membela PSS Sleman atau bermain di klub profesional lain,” kata dia lagi.

Wahyudi melanjutkan, Sleman tidak pernah kekurangan pemain sepak bola bertalenta. Bila mendapat pembinaan melalui kompetisi yang rutin digelar, dirinya optimistis bakal muncul bibt-bibit baru yang mengikuti jejak Fachrudin Aryanto dan Syahrul Trisna.

Dalam pelaksanan Liga Super PSS Sleman, Askab menggandeng BPJS Kesehatan sebagai upaya proteksi pemain. Langkah ini diambil sebagai antisipasi jika ada pemain yang mengalami cedera saat mengikuti kompetisi.

“Kerja sama dengan BPJS ini merupakan upaya kami bagi pemain yang cedera. Mereka harus dipikirkan. Jangan sampai pemain akhirnya melempem karena saat mengalami cedera malah tidak terurus,” kata Yudi, sapaannya.

Liga Super dibagi dalam dua grup dengan menggunakan format setengah kompetisi. Grup A terdiri dari tujuh tim, dan Grup B diikuti enam tim.

Tim yang menduduki peringkat pertama dan kedua dari masing-masing grup akan lolos ke semifinal. Sedangkan dua peringkat paling bawah bakal terdegradasi ke Divisi Utama.

Liga Super PSS Sleman semula akan diikuti 14 tim. Namun satu tim, PIM Maguwoharjo, menyatakan mundur. Dengan demikian, tim itu secara otomatis terdegradasi ke Divisi Utama musim depan.

Ada pun Grup A diisi MKJ FC, PS Kalasan, Pesat Tempel, CMB Berbah, Porab Balecatur, Persak Kentungan, dan Palma. Sedangkan Grup B diisi TGP, Tunas Ngaglik, Perkasa, AMS Sayegan, KKK Klajuran, PSST Tridadi.***