OLENAS.ID – Gelandang Mason Mount akhirnya meninggalkan Chelsea yang untuk bergabung dengan Manchester United. Dirinya masih belum hilang kenangan dengan The Blues.
Mount mengasah kemampuan dan skill lewat akademi Chelsea. Dirinya kemudian masuk tim senior pada 2017. Hanya, Mount tak langsung masuk skuat yang dihuni deretan pemain bintang
Ditempa di klub lain, Mount sempat bermain di Belanda dengan memperkuat Vitesse. Selanjutnya, dia bermain di Divisi Championship dengan membela Derby County.
Baca Juga: Terlilit Hutang, Warga Rembang Ini Gadaikan Mobil Teman
Mount kembali ke Stamford Bridge pada 2019. Sejak itu dirinya masuk skuat The Blues. Selama di Chelsea, dirinya sudah tampil 195 kali dengan mencetak 33 gol dan membuat 37 assists.
Pemain timnas Inggris ini turut mengantarkan klub London Barat itu memenangi Liga Champions untuk kedua kalinya pada 2021. Dia juga memenangi UEFA Super Cup dan Piala Dunia Antarklub.
Setelah enam musim di Chelsea, Mount akhirnya berpindah klub. Chelsea melepasnya ke Man Utd dengan harga 55 juta poundsterling ditambah bonus 5 juta poundsterling.
Chelsea total bakal mengantongi duit 60 juta poundsterling atau 1,1 triliun rupiah untuk penjualan Mount ke klub rival.
Mount mengaku tak mudah harus meninggalkan London. Bahkan dia sempat curhat tak bisa lagi bersama The Blues.
“Tak mudah meninggalkan klub yang menjadi tempat Anda tumbuh dan berkembang menjadi seperti sekarang ini,” kata Mount.
Meski demikian, dirinya tak kehilangan gairah karena bergabung dengan tim besar lainnya di Liga Premier Inggris.
“Tetapi Manchester United memberikan tantangan baru untuk fase berikutnya dalam karier saya,” ucap dia yang mengakui bila Man Utd memang pesaing berat Chelsea.
“Dulu mereka saingan kami. Jadi saya tahu benar bagaimana mereka adalah tim yang kuat. Saya sangat bersemangat saat bergabung. Dan, saya tak sabar menjadi bagian dari tim untuk memenangi trofi,” kata dia lagi.
Mount menuturkan bila Man Utd telah bangkit sejak ditangani Ten Hag. “Siapa pun pasti meyakinkan bagaimana klub ini membuat langkah besar di bawah Ten Hag,” tutur Mount.
“Saya sudah bertemu dia dan membicarakan rancangan dia. Ini yang membuat saya ingin segera bekerja keras untuk tim,” ujarnya.***
