OLENAS.ID – Banyak permasalahan dan kesulitan yang dialami jemaah Indonesia selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini, mengesankan kurangnya persiapan dan koordinasi.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti yang mengamati terus perkembangan ibadah haji tahun 2023 ini. Ibadah haji pertama setelah berakhirnya pandemi Covid-19.
“Melihat rentetan kejadian yang dialami para jemaah Indonesia, saya minta kepada Kemenag melakukan evaluasi secara menyeluruh di seluruh lini, baik dari pihak kita sendiri maupun tim pelayanan haji dari Arab Saudi (masyariq),” ujar LaNyalla, Rabu, 4 Juli 2023.
Mantan Ketua Kadin Jawa Timur itu sepakat bahwa masyariq yang tidak becus harus diprotes dan kerjasamanya ditinjau ulang. Meski demikian dirinya lebih menekankan agar Kemenag memperbaiki persiapan dan koordinasi.
“Okelah, masyariq memang tidak becus, tidak memenuhi komitmen memberi layanan yang baik sehingga banyak jemaah haji Indonesia yang terlunta-lunta dan tersiksa, namun yang lebih penting persiapan dan koordinasi kita. Kalau terkoordinasi dengan baik, kemungkinan tidak terjadi masalah yang krusial,” tegasnya.
Menurut LaNyalla, tidak ada alasan yang dapat dibenarkan ketika pelayanan ibadah haji tidak optimal. Sejauh ini biaya haji mengalami kenaikan tarif keberangkatan, seyogyanya diimbangi dengan pelayanan yang baik.
“Karena menurut saya, kurang maksimalnya pelayanan bagi para jemaah, berdampak pada kualitas ibadah. Ini harus jadi catatan penting.”
LaNyalla juga meminta ada konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan oleh pemerintah Arab Saudi dengan kualitas buruk pelaksanaan haji bagi jemaah Indonesia.
“Sepertinya tidak berlebihan jika kita menuntut ganti rugi, sebagai imbas dari pelayanan yang amatiran. Sebagai konsekuensi dan pertanggungjawaban terhadap jemaah haji Indonesia,” tambahnya. ***










