OLENAS.ID – Kuota haji Indonesia pada tahun 2024 tetap seperti tahun ini, yakni 221 ribu. Waktu yang panjang itu diharapkan dilakukan persiapan, sehingga gelombang haji pertama bisa diberangkatkan pada April 2024.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas kepada wartawan di Mekkah, Minggu, 3 Juli 2023.
“Kemarin ketika saya bertemu dengan Kemenhaj (Kementerian Haji Saudi) saat itu juga disampaikan kuota haji kita mereka sudah berikan sama dengan tahun ini, 221 ribu,” kata Gus Men, begitu Yaqut disapa.
Gus Men mengatakan, segala macam kontrak terkait dengan haji tahun depan harus sudah selesai pada Maret 2024. Sehingga, gelombang pertama jemaah haji akan diberangkatkan pada April 2024.
“Artinya waktunya sangat panjang, lakukan persiapan. Mudah-mudahan ini bisa memberikan pelayanan kepada jemaah haji,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut juga, jelas Gus Men, Pemerintah Saudi akan melakukan sejumlah perubahan. Salah satunya soal posisi maktab. Maktab adalah kantor yang diberi kewenangan Pemerintah Arab Saudi untuk mengurus penyiapan layanan jemaah haji.
Gus Men mempertanyakan mengapa Maktab Indonesia di Mina posisinya jauh ke Jamarat, yang merupakan tempat melempar Jumroh. Pemerintah Saudi pun memberikan jawaban.
“Pemerintah Saudi melalui Kemhaj menyampaikan besok (tahun depan) siapa yang menyelesaikan proses administrasi lebih dulu dia akan pilih posisi maktab,” kata Gus Men.
“Nah ini jadi challenge bagi Kemenag, karena mereka menghitung siklus haji dengan kalender hijriah, sementara siklus keuangan kita menggunakan kalender masehi. Ini tantangan, mudah-mudahan kita bisa mencari titik temu antara dua siklus yang berbeda ini untuk memberikan pelayanan terbaik,” sambungnya.
Banyak catatan kepada Kementerian Haji Saudi, seperti operasional bus, fasilitas pendingin di tenda di Muzdalifah, hingga jalur khusus bagi lansia. Dia menyebut catatan-catatan itu direspons dengan baik.
“Saya sangat optimis pemerintah Saudi dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji kita, dan seluruh jemaah haji dunia lebih baik mereka sudah berkomitmen melakukan perubahan,” kata Gus Men. ***
·










