Beranda Nasional Libur Idul Adha, Lonjakan Penumpang-Kendaraan Diantisipasi. Yogyakarta-Solo Sudah Padat

Libur Idul Adha, Lonjakan Penumpang-Kendaraan Diantisipasi. Yogyakarta-Solo Sudah Padat

2
0

Penumpang kereta api mengalami lonjakan selama libur cuti bersama Idul Adha. OLENAS.ID – Libur cukup panjang dengan adanya cuti bersama saat Idul Adha bakal kembali memunculkan arus mudik ke daerah-daerah. Lalu lintas daerah destinasi wisata seperti DI Yogyakarta dan Solo bakal dipadati kendaraan yang hendak berlibur sehingga harus diantisipasi agar tidak terjadi kemacetan yang melelahkan dan menguras energi.

Cuti bersama yang menjadikan durasi libur lebih lama dimulai pada Rabu, 28 Juni 2023 hingga Minggu, 1 Juli 2023.

Libur panjang menjadikan situasi lonjakan penumpang sudah dirasakan di Yogyakarta dan sekitarnya. Arus perjalanan dari Yogyakarta menuju Solo dan sebaliknya mulai menunjukkan kepadatan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Salat Idul Adha di Istana Kepresidenan Gedung Agung Jogja

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan sejumlah antisipasi menghadapi lonjakan pergerakan penumpang dan kendaraan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama pemangku kepentingan terkait menyiapkansejumlah antisipasi menghadapi lonjakan pergerakan penumpang dan kendaraan di masa libur.

Menteri pun memimpin rapat koordinasi secara daring bersama dengan sejumlah pemangku kepentingan, yakni Polri dan sejumlah operator jalan dan sarana prasarana transportasi .

Operator perjalanan di antaranya  Jasa Marga, Jasa Raharja, Angkasa Pura I dan II, ASDP, KAI, Garuda Indonesia, Lion Air Group, Pelni, dll.

“Imbauan kepada masyarakat agar merencanakan perjalanan dengan baik. Kami memprediksi akan terjadi lonjakan penumpang angkutan umum maupun kendaraan melalui jalur tol maupun non-tol,” kata Menhub di Jakarta, Rabu, 28 Juni 2023.

Baca Juga: Tak Ada Sinyal dan Wifi, Pengguna iPhone 14 Bisa Andalkan Fitur Emergency SOS

Menhub telah menginstruksikan jajaran berkoordinasi secara intensif dengan para operator baik di jalan maupun sarana dan prasarana transportasi seperti di terminal, bandara, stasiun, dan pelabuhan.

“Kami berupaya memastikan perjalanan masyarakat di masa libur Idul Adha yang cukup panjang ini dapat berjalan dengan selamat, aman, lancar, tertib, dan terkendali,” ujar dia.

Prediksi lonjakan penumpang dan kendaraan terlihat dari laporan yang disampaikan operator jalan dan transportasi.

Jasa Marga memprediksi puncak arus kendaraan keluar Jabotabek melalui tol akan terjadi pada Rabu, hari ini, atau arus mudik.

Kenaikan diperkirakan mencapai 65,6 persen dibandingkan hari normal, yaitu dari 54 ribu kendaraan menjadi 90 ribu kendaraan.

Sementara, puncak arus balik atau kendaraan masuk Jabotabek akan terjadi pada Minggu. Sebanyak 102.000 kendaraan atau naik 19,8 persen dibandingkan hari normal (82.000 kendaraan).

Pembatasan Angkutan Barang

Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat bersama Korlantas Polri telah melakukan pembatasan operasional angkutan barang.

Instruksi itu diberlakukan sejak Selasa, 27 Juni 2023, kemarin sampai dengan Minggu. Pembatasan operasional diterapkan pada waktu dan ruas jalan tol dan non-tol tertentu.

Pengaturan dilakukan terhadap mobil barang dengan jumlah berat yang diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kg, mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih.

Begitu pula mobil barang dengan kereta tempelan dan gandengan maupun mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan seperti hasil galian meliputi tanah pasir dan/atau batu, hasil tambang, bahan bangunan.

Namun, pengaturan dikecualikan bagi angkutan barang pengangkut bahan bakar minyak atau bahan bakar gas, antaran uang, hewan ternak, pupuk, pakan ternak, dan barang pokok.

“Kami berharap dengan upaya-upaya antisipasi yang telah dilakukan, perbandingan kapasitas jalan maupun simpul transportasi dengan volume penumpang dan kendaraan atau volume to capacity (V/C) ratio tetap di bawah angka 1, yang artinya masih lancar,” ucap Menhub.

Peningkatan jumlah penumpang juga terjadi di sektor penerbangan dan penggunaan transportasi kereta api.

Penumpang domestik untuk penerbangan mencapai 1,25 juta penumpang atau meningkat 24,47 persen. Sedangkan penjualan tiket kereta sudah tersedot 70 persen dari kuota yang tersedia.***