OLENAS.ID – Jelang Idhul Kurban, Komisi B DPRD DIY meminta Pemda untuk melakukan pantauan terhadap hewan kurban.
Hal itu dikarenakan adanya penyakit ternak berupa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta yang terbaru yaitu penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau populer disebut ‘penyakit lato-lari’. Penyakit itu telah menyerang sapi-sapi milik warga di DIY.
“Melihat kondisi itu, perlu adanya campur tangan Pemda DIY. Kondisi kesehatan ternak harus terus dilakukan pemantauan. Pastikan ternak yang dijual dalam kondisi sehat dan layak konsumsi,”’ ujar Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari, Kamis, 15 Juni 2023.
“Pada sisi lain, peternak perlu dibantu mempercepat penyembuhan penyakit kulit pada sapi agar peternak dapat untung dari momentum Idul Kurban itu,” tambahnya.
Di sektor perdagangan ternak, Ndari, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, jelang Hari Raya Kurban para pedagang banyak mendatangkan ternak dari luar daerah guna memenuhi kebutuhan hewan untuk kurban di DIY.
Akibatnya, situasi seperti ini menjadikan persaingan harga ternak tidak terhindarkan.
Peternak lokal di DIY, lanjut Ndari, berharap agar mendapat keuntungan dari usaha penggemukan ternak yang selama ini sudah ditekuni. Pada aspek lainnya ada peternak yang tidak dapat keuntungan karena ternaknya terpapar LSD sehingga tidak dapat menjual ternaknya.
“Kami berharap, panitia Idhul Kurban mengutamakan hasil ternak dari warga lokal. Nanti, kami akan wujudkan semangat bela-beli ternak terlebih para peternak lokal. Dengan semangat keberpihakan ini para peternak skala kecil akan tetap dapat berkah di Idul Kurban tahun ini,” pungkasnya. ***
