OLENAS.ID – Pengelolaan sepak bola di Arab Saudi saat ini sedang mengalami momentum revolusi, baik di dalam maupun luar lapangan. Agenda privatisasi klub-klub sudah mulai dilakukan dan diyakini akan menarik para pesepakbola dunia untuk meramaikan Liga Profesional Arab Saudi.
Saat ini Dana Investasi Publik Kerajaan (PIF), hanya mengambil 75 persen kepemilikan empat klub top Kerajaan yaitu, Al-Hilal, Al-Nassr, Al-Ittihad dan Al-Ahli.
Dengan langkah tersebut, tercatat sudah ada dua pesepakbola dunia yang meramaikan liga sepak bola Arab Saudi.
Cristiano Ronaldo yang menjadi pemegang lima gelar Ballon d’Or telah bergabung di Arab Saudi bersama Al-Nassr.
Disusul awal pekan ini striker Prancis Karim Benzema bergabung dengan Al-Ittihad setelah habis kontraknya di Real Madrid di musim panas ini. Kehadiran keduanya akan membawa masa depan yang cerah dari liga sepak bola Arab Saudi.
“Privatisasi dan pengalihan kepemilikan klub bertujuan untuk mempercepat kemajuan dalam berbagai olahraga di seluruh kerajaan, meningkatkan partisipasi lebih lanjut, menyediakan fasilitas mutakhir, meningkatkan kompetisi, dan membina juara masa depan,” demikian Saudi Press Agency (SPA).
Rencana ini tidak muncul tiba-tiba dan ada proses untuk mengalihkan kepemilikan klub dari publik ke sektor swasta.
Menurut SPA, proses yang terjadi saat ini akan berfokus pada tiga aspek utama yaitu, menghadirkan prospek investasi olahraga Saudi sebagai hal yang menarik; kemudian meningkatkan tata kelola klub dan membantu mereka menjadi lebih profesional dan berkelanjutan.
Dan yang ketiga, membantu meningkatkan infrastruktur klub di luar lapangan agar mereka lebih kompetitif di dalamnya.
Pihak berwenang menargetkan, adanya peningkatan empat kali lipat pendapatan yang dihasilkan oleh Liga Saudi.
Dari semula SR450 juta per tahun atau sekira 120 juta US Dolar menjadi SR1,8 miliar di 2030. Semua tentang permainan Saudi membangun model bisnis yang berkelanjutan di negaranya.
Dan langkah pertama yang diambil dengan cepat adalah, pengumuman bahwa Dana Investasi Publik Kerajaan (PIF) telah mengambil 75 persen kepemilikan saham di empat klub Al-Hilal, Al-Nassr, Al-Ittihad dan Al-Ahli.
Sisanya yang berjumlah seperempat saham di masing-masing klub akan dipegang oleh yayasan nirlaba masing-masing.
Pengalihan kepemilikan ini dilakukan dengan tujuan menarik investasi lebih lanjut, meningkatkan kontribusi sektor swasta pada sektor olahraga, dan menciptakan lapangan kerja baru.***








