Beranda Berita Nepal Harus Perketat Aturan Pendakian ke Puncak Everest

Nepal Harus Perketat Aturan Pendakian ke Puncak Everest

2
0

  Pendakian Mount Everest, Desember 2022

OLENAS.ID – Sedikitnya 12 pendaki tewas dan lima lainnya hilang di Puncak Everest pada musim pendakian utama tahun ini. Ini adalah tragedi paling mematikan sejak terakhir kali terjadi longsoran pada 2015 lalu, yang menewaskan 18 orang.

Guy Cotter, 69, pendaki senior asal Selandia Baru mengatakan, banyaknya pendaki yang tewas dan hilang terjadi karena banyaknya agen ekspedisi yang tidak berpengalaman. Hal inilah yang membuat mereka tidak bisa menjamin keselamatan bagi kliennya.

“Inilah yang menyebabkan pendakian jadi bermasalah,” jelas Guy Cotter dikutip dari Reuters, Minggu 4 Juni 2023.

“Padahal, harus ada seharusnya ada standar minimum dengan bukti pendakian sebelumnya sebelum datang ke Everest,” lanjutnya.

Cotter mengakui jika Nepal memiliki aturan terkait pendakian Everest dan puncak Himalaya. Namun, Cotter menilai agen pemandu harus memiliki standar minimum dan peralatan yang memadai. Sebab, diakuinya banyak agen pendakian yang membawa klien ke Everest tidak mengerti menghindari insiden.
“Alhasil, jika ada kesalahan, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan,” kata Cotter.

Terpisah, Bigyan Koirala, seorang pejabat Departemen Pariwisata Nepal yang mengawasi pendakian, mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan lebih banyak peraturan. Sayangnya, tidak ada perincian terkait dengan rencana tersebut. Sejauh ini Nepal telah mengeluarkan 478 izin untuk mendaki Everest tahun ini dan ratusan orang berhasil mencapai ke puncak.

Sebagaimana diketahui, Gelje Sherpa, 30, tengah memandu klien asal Tiongkok ke puncak Everest yang memiliki ketinggian 8.849 meter pada 18 Mei 2023 lalu. Saat itu, Sherpa melihat ada pendaki asal Malaysia yang berpegangan pada tali dan menggigil kedinginan. Sebab, di zona tersebut, suhunya mencapai minus 30 derajat Celcius.

Oleh Sherpa, pendaki asal Malaysia itu pun langsung diselamatkan. Ia menyeret pendaki itu untuk turun dari ketinggian 8.849 meter. Butuh waktu 6 jam untuk dirinya menarik pendaki asal Malaysia itu sekadar bergeser sejauh 600 meter.

“Akhirnya kami membungkus pendaki dengan alas tidur. Kami seret di atas salju dan menggendongnya secara bergantian,” ungkap Sherpa, seperti dikutip dari Channel News Asia.***