Beranda Sport Tradisi Emas Pertama dari Beregu Bulu Tangkis Indonesia di ASEAN Para Games...

Tradisi Emas Pertama dari Beregu Bulu Tangkis Indonesia di ASEAN Para Games 2023

1
0

Tim beregu para bulu tangkis Indonesia raih emas di APG 2023. OLENAS.ID – Tradisi emas pertama dari tim beregu para bulu tangkis Indonesia yang selalu terjaga di ASEAN Para Games (APG). Tradisi itu dipertahankan Hary Susanto dkk setelah mengalahkan Malaysia 2-1 pada final yang digelar di Morodok Techno Badminton Hall, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu 3 Juni 2023.

Tim beregu bulu tangkis Indonesia tidak hanya meraih emas pertama di cabang bulu tangkis tetapi juga yang pertama di ajang APG.

Dan, tradisi itu selalu berhasil mendongkrak semangat dan motivasi atlet dari cabang lain untuk meraih medali.

Baca Juga: Piala Dunia U20 2023: Cesare Casadei Top Skor, Italia Tembus Semifinal

Hasilnya, Indonesia selalu menjadi yang terbaik di ASEAN Para Games sejak 2014 Myanmar.

Dominasi Indonesia memang sempat dipatahkan Thailand di APG 2015 Singapura. Namun Indonesia kembali berkuasa di APG 2017 dan 2022.

Dalam laga final melawan rival bebuyutan, Indonesia tertinggal lebih dulu setelah tunggal putra Fredy Setiawan (SL4) kalah 1-2 dari Mohd Amin Burhanuddin (SL4), 21-19, 19-21, 18-21.

Fredy sesungguhnya sudah menang di gim pertama. Namun Amin berhasil comeback untuk merebut gim kedua dan menang di gim ketiga.

Baca Juga: Jadi Sorotan, Relawan Ganjar Pranowo Bikin Deklarasi Libatkan Anak Sekolah, Guru Jadi Panitia

Tertinggal 0-1, ganda Hafizh Briliansyah Prawiranegara (SU5)/Hary Susanto (SL4) tampil apik di laga kedua. Hafizh/Hary mengalahkan ganda Muhamad Zulfatihi (SL4)/Muhammad Fareez (SU5) dua gim langsung 21-12 dan 21-16. Skor berubah menjadi imbang 1-1.

Medali emas dipastikan dibawa pulang setelah tunggal putra Dheva Anrimusthi tampil perkasa di hadapan wakil Malaysia Amyrul dengan menang dua gim langsung, 21-13 dan 21-8.

“Senang pastinya, bersyukur dan terima kasih atas dukungannya sehingga bisa meraih emas pertama untuk Indonesia di Kamboja ini,” kata Dheva Anrimusthi.

Menjadi pemain penentu, menjadikan Dheva mengalami ketegangan. “Rasa tegang pasti ada, tapi bagaimana caranya bisa mengatasi itu,” ujar dia.

“Intinya kami main fokus kalau target ada di pelatih. Medali ini untuk keluarga, untuk Indonesia dan NPC Indonesia,” kata Dheva yang juga bermain di SU-5 single dan SU-5 ganda ini.***