 OLENAS.ID – Indonesia akhirnya gagal total di Thailand Open 2023. Harapan terakhir lewat ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana pupus setelah dipaksa menyerah dengan gampang oleh pasangan China Liang Weikeng/Wang Chang, 21-10, 21-15 di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Thailand, Minggu, 4 Juni 2023.
 OLENAS.ID – Indonesia akhirnya gagal total di Thailand Open 2023. Harapan terakhir lewat ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana pupus setelah dipaksa menyerah dengan gampang oleh pasangan China Liang Weikeng/Wang Chang, 21-10, 21-15 di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Thailand, Minggu, 4 Juni 2023.
Tak ada ganda Indonesia yang mampu membendung pasangan Liang Weikeng/Wang Chang. Jangankan berharap terciptanya final sesama ganda Indonesia setelah meloloskan dua semifinalis. Semua tak berkutik menghadapi kegarangan Liang/Wang.
Sejak babak perempat final, semifinal dan kemudian final, pasangan itu selalu bertemu ganda Indonesia.
Hasilnya, semua dibabat habis. Termasuk Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang kalah dua gim langsung di semifinal.
Ironis memang karena ganda Marcus/Kevin Sanjaya maupun Fikri/Bagas Maulana sama sekali tak berdaya menghadapi mereka.
Dalam pertandingan itu, ganda China memang unggul segalanya. Mereka bermain agresif dengan smash keras dan jarang melakukan kesalahan. Pertahanan mereka juga sulit ditembus.
Bahkan saat menghadapi pasangan Indonesia, mereka seperti tak mengeluarkan keringat dan lebih banyak tersenyum seolah menghadapi lawan enteng.
Baca Juga: Saat Presiden Jokowi Jalan Kaki Menyusuri Kawasan Malioboro di Malam Hari
Saat sudah unggul, mereka juga seperti sengaja menurunkan tempo permainan dan tak lagi bermain menyerang. Namun pasangan Indonesia pun tak mampu memanfaatkan situasi itu.
Ini terjadi di laga semifinal maupun final. Liang/Wang seperti memberi kesempatan dua ganda Indonesia menyerang.
Namun serangan mereka seolah tak berarti bagi Liang/Wang. Mereka pun hanya tersenyum saja saat akhirnya gagal menerima serangan Marcus/Kevin Sanjaya maupun Fikri/Bagas Maulana. Namun setelah berpindah bola, pasangan China itu langsung melaju kencang.
Sebaliknya, ganda Sabar Karyaan Gutama/Moh. Reza Pahlevi yang mampu memberi perlawanan di perempat final. Mereka hanya kurang konsisten. Setelah unggul di gim pertama, mereka malah kalah pada dua gim berikutnya.
Ganda Putra Antiklimaks di Final
Ganda Fikri/Bagas Maulana yang diharapkan tampil maksimal juga mengalami antiklimaks di final. Mereka tak mampu keluar dari tekanan sepanjang permainan.
Di gim pertama, skor ketat hanya terjadi di awal ketika pasangan Indonesia menyamakan skor menjadi 5-5. Selanjutnya, Liang/Wang tak terbendung.
Apalagi, Fikri yang kurang tenang lebih banyak melakukan kesalahan sendiri. Banyak poin terbuang karena gagal servis.
Apalagi, mereka beberapa kali gagal mengantisipasi servis flick pasangan China yang menjadi unggulan ketiga di turnamen itu. Hasilnya, mereka hanya butuh 10 untuk menang 21-10 di gim pertama.
Di gim kedua Fikri/Bagas tetap belum bisa keluar dari tekanan dan hanya mengikuti permainan dari Liang/Wang. Perlawanan sempat diberikan ketika kedudukan 12-18, Fikri/Bagas bisa merebut tiga poin berturut-turut menjadi 15-18.
Namun Liang/Wang tetap tak terbendung dan menutup gim kedua dengan skor 15-21. Gim kedua ini berlangsung lebih lama, yaitu 28 menit.
Kegagalan Fikri/Bagas menjadikan Indonesia kembali gagal total di turnamen bulu tangkis.
Sebelumnya, Indonesia gagal di Piala Sudirman dan kemudian di Malaysia Masters hanya meloloskan Gregoria Mariska Tunjung ke final. Namun dia juga tak mampu menjadi juara.***
 
            

