OLENAS.ID – Elon Musk kembali menjadi orang terkaya di dunia. Data dari Bloomberg Billionaires Index mengungkapkan, kekayaan dari Bos Tesla dan Twitter itu naik menjadi US$192 miliar atau senilai Rp2.863 triliun.
The Bloomberg Billionaires Index membuat ranking orang terkaya di dunia setiap hari. Perhitungannya didasarkan kekayaan bersih dari orang-orang tajir di muka bumi.
Kekayaan segelintir orang di dunia ini pun sudah mendekati angka 3 ribu triliun rupiah. Musk sendiri sudah kian dekat dengan ambang angka itu.
Baca Juga: Menunggu Kejutan dari Perempat Final Piala Dunia U20 2023
Bloomberg, Jumat 2 Juni 2023,mengungkapkan peningkatan kekayaan Musk juga ditopang dengan adanya kenaikan saham Tesla yang mencapai 24 persen pada bulan lalu.
Atas peningkatan kekayaan itu, Elon Musk menggeser CEO brand mahal LVMH Berhard Arnault. Sebelumnya pria Prancis berusia 71 ini menempati peringkat pertama orang terkaya di dunia.
Arnault dilaporkan saat ini memiliki kekayaan senilai US$187 miliar. Padahal, pemilik brand Louis Vuitton ini sempat menggeser posisi Elon Musk sebagai orang terkaya di Desember lalu.
CEO Meta Mark Zuckerberg saat ini menempati peringkat ke-10 dengan kekayaan senilai US$99,2 miliar.
Baca Juga: Apa Itu Host Streamer Dalam Promosi Judi Online?
Dari Indonesia, ada tiga nama yang masuk 100 besar. Bos Djarum, Budi Hartono menempati peringkat 69 dengan kekayaan $22,4 miliar atau sekira Rp333.9 triliun. Sedangkan saudaranya, Michael Hartono, berada di urutan 85 dengan kekayaan $20,1 miliar atau Rp299.6 triliun.
Di antara mereka ada Low Tuck Kwong yang berada di posisi 75. Pemilik pendiri Bayan Resources (BYAN) ini memiliki $21,1 miliar atau Rp314.5 triliun.
Musk sendiri dijadwalkan mengunjungi China pekan ini. Dalam perjalanan pertamanya ke China usai pandemi Covid-19, dirinya bertemu dengan pejabat senior dan mengunjungi pabrik Tesla di Shanghai.
Selain agenda tersebut, belum diketahui apa yang akan dikerjakan dan ditemui oleh Musk di China.
Pihak Tesla dan Kantor Informasi China pun enggan mengungkapkan mengenai kabar kedatangan Musk. Alasannya, karena hal ini berkaitan dengan privasi dari Musk.
Kunjungan Elon Musk ke China awalnya direncanakan digelar antara Maret dan awal April. Kunjungan itu tergantung kepada kesiapan dari Perdana Menteri Cina Li Qiang.
Sementara, kabar terbaru, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan akan membeli terminal dan layanan komunikasi satelit Starlink milik Elon Musk untuk digunakan oleh militer Ukraina.
Terminal dan layanan dari SpaceX ini akan dibeli dibawah Prakarsa Bantuan Keamanan Ukraina untuk kebutuhan keamanan dalam jangka panjang.***










