OLENAS.ID – Chelsea resmi menunjuk Maricio Pochettino sebagai pelatih baru. Dirinya mendapat kontrak berdurasi dua tahun dengan perpanjangan satu tahun. Namun Pochettino sudah menghadapi problem di tengah upaya memulihkan Chelsea dari reruntuhan.
Dari London kembali ke London. Pochettino, sebelumnya, menangani klub London utara Tottenham Hotspur selama lima musim, 2014 hingga 2019 sampai akhirnya dipecat.
Setelah meninggalkan London untuk menangani Paris Saint-Germain, Pochettino kembali ke London. Kali ini, dirinya mendarat di London barat untuk mengarsiteki Chelsea.
Baca Juga: Kenapa Australia Harus Berlaga di China, Bukannya di Kandang Sendiri, Menghadapi Argentina?
Ya, Pochettino menyingkirkan Luis Enrique, eks pelatih timnas Spanyol dan Barcelona, yang lebih dulu mengirim CV ke Chelsea. Bahkan Enrique sempat diwawancara dan memaparkan program di hadapan petinggi klub.
Namun Chelsea lebih memilih Pochettino. Terutama setelah klub tersebut gagal menggaet Julian Nagelsmann, pelatih yang dipecat Bayern Munich.
Hanya saja, Chelsea sesungguhnya sudah sejak April lalu mencapai kesepakatan dengan Pochettino. Atau tak lama setelah Chelsea memberhentikan Graham Potter.
Ini yang memunculkan dugaan bila wawancara dengan Enrique hanya basa-basi saja karena The Blues sudah menggaet pelatih berusia 51 itu.
Baca Juga: Juni 2023 Diawali Dengan Libur Panjang 4 Hari
Salah satu alasan memilih Pochettino karena penguasaan beberapa bahasa asing dengan sangat baik. Ini tentu membantu skuat yang dihuni pemain dari berbagai bangsa dengan banyak bahasa.
“Pengalaman Mauricio, standar yang ekselen, kualitas dalam kepemimpinan dan karakter akan membawa Chelsea melangkah ke depan,” kata Laurence Stewart yang menjabat Direktur Olahraga klub bersama Paul Winstanley.
“Dia sosok pelatih pemenang dan bekerja di level tertinggi. Dia melatih di berbagai liga dan menguasai banyak bahasa. Etos kerja dia, taktik bermain dan komitmen untuk terus berkembang menjadikan dia sebagai kandidat yang istimewa,” ujar Winstanley menambahkan.
Sementara pemilik klub, Todd Boehly dan Behdad Eghbali bersama Jose E. Feliciano, Mark Walter serta Hansjorg Wyss menambahkan bila tim kini ditangani sosok yang cerdas dan berpikir tentang proses.
“Kami senang Mauricio bisa bergabung dengan Chelsea. Mauricio adalah pelatih kelas dunia dengan rekor yang mengesankan. Kami sudah tak sabar dirinya bersama kami,” ucap Boehly.
Pochettino Cari Kiper, Gelandang dan Striker
Hanya, Pochettino sudah menghadapi problem yang tidak ringan dalam upaya mengangkat tim di kompetisi mendatang. Dirinya sudah menyatakan tetap ingin menambah kiper, pemain tengah dan striker.
Persoalannya, Chelsea sesungguhnya sudah memiliki skuat yang komplet. Bahkan Boehly sempat jor-joran dengan menghabiskan dana 330 juta poundsterling untuk menambah sejumlah pemain pada bursa transfer Januari 2023. Total duit yang dikeluarkan Chelsea mencapai 600 juta poundsterling.
Tak hanya itu, Chelsea memiliki dua kiper top, Edouard Mendy dan Kepa Arrizabalaga. Bila mendatangkan kiper lagi, maka salah satu di antara mereka bakal out.
Begitu pula tak mudah mendapatkan striker yang klinikal atau haus gol. Bahkan Manchester United hanya mendapat centre forward sekelas Wout Werghorst.
Di sisi lain, striker Romelu Lukaku akan kembali dari perantauan. Setelah kontrak peminjaman Inter Milan berakhir musim ini, dirinya akan kembali ke Stamford Bridge. Final Liga Champions menghadapi Manchester City menjadi laga terakhir Lukaku bersama Inter sebelum mudik ke Chelsea.
Pochettino kemungkinan masih memberi kesempatan kepada Lukaku. Begitu pula Kai Havertz tampaknya tak menjadi pilihan pertama Pochettino.
Sebaliknya, Chelsea disebut-sebut akan mendatangkan striker RB Leipzig Christopher Nkunku. Penyerang timnas Prancis ini memang cukup moncer di Bundesliga Jerman.
Kabar terakhir, petinggi Leipzig menyatakan bakal melepas Nkunku ke Chelsea. Tampaknya Nkunku menjadi bagian dari revolusi Pochettino di Chelsea.
Lalu siapa lagi yang datang dan pergi saat Chelsea di bawah kekuasaan Pochettino? Kita lihat saja.***








