OLENAS.ID – Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung membawa asa meraih gelar Malaysia Masters 2023 setelah mengalahkan Pusarla V Sindu 21-14 21-17 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Sabtu 27 Mei 2023. Di final, Gregoria bertemu pemain nomor satu dunia asal Jepang, Akane Yamaguchi.
Yamaguchi yang menjadi unggulan pertama jelas bukan lawan gampang bagi Gregoria.
Apalagi dari 13 pertemuan, Gregoria hanya mampu tiga kali memenangkan pertandingan melawan Yamaguchi dan 10 kali menelan kekalahan.
Baca Juga: Ternyata Ini Yang Dijanjikan Pengembang Dalam Kasus Tanah Kas Desa Di Sleman
Dalam pertemuan terakhir di HSBC BWF World Tour Finals pada Desember 2022, Gregoria sempat memberi perlawanan ketat. Namun dia akhirnya kalah tiga gim 21-15, 13-21, 21-18.
Namun Gregoria berpeluang menciptakan kejutan. Pasalnya, Malaysia seperti memihak pebulu tangkis berusia 24 ini.
Ya, laga melawan Yamaguchi di Malaysia selalu dimenangkan Gregoria. Kedua pemain dua kali bertemu secara berturut-turut di Petronas Malaysia Open 2022 yang kemudian berlanjut di Perodua Malaysia Masters 2022. Dari dua duel itu, Gregoria selalu memenangkan pertandingan.
Yamaguchi sendiri sebelum ke final tak menemui kesulitan berarti saat menghentikan perlawanan unggulan keempat Han Yue. Dirinya menang dua gim 21-10, 21-17.
Baca Juga: Chris Martin : SIapapun yang Tidak Senang Kami Datang, Kami Mencintaimu
Sementara, Gregoria yang menjadi unggulan ketujuh di turnamen tersebut mengalahkan Sindhu sekaligus mengulangi keberhasilan di Spain Masters, April lalu. Sukses itu mengantarkan Gregoria membawa gelar perdana BWF World Tour.
Bermain Sabar
Dalam pertandingan melawan Sindhu, dirinya dengan apik bermain sabar pada gim pertama. Meski sempat tertinggal pada 7-9 hingga 8-11, keberuntungan berpihak dan Gregoria mendulang enam poin beruntun sehingga membalikkan posisi menjadi 16-12.
Lewat pengembalian panjang dan menyilang, serta daya juang dalam mengejar pengembalian, Gregoria akhirnya mampu menambah poin demi poin.
Sementara Sindhu sering tidak siap dalam mengembalikan bola, sehingga pukulannya missed atau keluar lapangan. Dan Gregoria menutup gim pertama dengan menang 21-14 atas pebulu tangkis peringkat ke-13 dunia tersebut.
Pada gim kedua, Gregoria tetap memainkan gim dengan penuh kesabaran dan tidak tergesa-gesa. Hal itu berbuah manis dengan keunggulan yang terus terjaga, meski Sindhu masih terus membayangi perolehan poin.
Sindhu sempat menempel ketat skor 7-6, 8-7, 10-9, hingga 11-10. Namun wakil Indonesia tak kalah alot dan terus memberikan pengembalian sulit kepada Sindhu.
Gregoria akhirnya mampu menjauhi Sindhu dengan mendulang poin beruntun beberapa kali. Pada paruh kedua gim kedua, dia sudah meninggalkan juara dunia tunggal putri 2019 itu dengan skor 16-11.
Menjelang akhir pertandingan, kedua pemain adu kemampuan dengan reli-reli yang menguras tenaga. Namun ketahanan mental Gregoria harus diapresiasi dengan masih sanggup meladeni lawan.
Gregoria yang ulet dan tidak menyerah mampu mencapai match point lebih dulu dengan skor 20-14. Setelah Sindhu gagal melakukan pengembalian netting, Gregoria sukses memenangi pertandingan dengan skor akhir 21-17.
“Saya senang bisa mencapai semifinal. Tetapi saya beum puas karena masih ada pertandingan besok,” ucap Gregoria seperti dikutip laman PBSI.
“Lawan Yamaguchi pasti tidak akan mudah. Dia sangat sulit dikalahkan tetapi saya ingin melakukan yang terbaik,” ujarnya lebih lanjut.***









