OLENAS.ID – Pemain depan Real Madrid Vinicius Jr. blak-blak soal rasisme di kompetisi LaLiga Spanyol. Dirinya menyebut LaLiga Spanyol sebagai kompetisi yang rasis.
Vinicus mengungkapkannya setelah kembali menjadi korban saat Madrid kalah 1-0 dari Valencia di pertandingan liga di Stadion Mestalla, Minggu 21 Mei 2023 dinihari.
Di laga yang diwarnai tensi tinggi, Vinicius mendapat kartu merah pada injury time. Gara-garanya, dia mendorong dan seolah menyerang Hugo Duro saat ada keributan di antara pemain kedua tim.
Baca Juga: Andi Gani Nena Wea Tak Yakin Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Hanya wasit justru membiarkan Duro yang menelikung kepala Vinicius dari belakang. Mantan pemain timnas U-21 Spanyol ini malah lolos dari peluang mendapat kartu merah,
Saat meninggalkan lapangan, Vinicius mendapat ejekan yang kasar atau sarkasme dari penonton. Sementara, pemain timnas Brasil itu memberi tanda damai ke arah suporter.
Namun usai pertandingan, Vinicius langsung mencuit di Twitter dengan menulis, “Ini bukan yang pertama, atau yang kedua, atau yang ketiga.”
“Rasisme adalah hal yang normal di LaLiga. Kompetisi menganggap itu hal yang normal. Begitu pula federasi dan pemain lawan ikut menambahkannya,” ujar dia.
Baca Juga: Hati Suhita, Film dengan Cerita Antagonis Tetapi Tidak Memiliki Tokoh Antagonis
Dilanjutkan di media sosial itu, “Saya sangat menyesal. Sang juara dulunya milik Ronaldinho, Ronaldo, Cristiano [Ronaldo] dan [Lionel] Messi, tetapi sekarang milik rasis.”
Dan kemudian ngetwit, “Sungguh ini bangsa yang mempesona dan menyambut hangat saya dan yang saya cintai. Tetapi bangsa ini sepertinya tak keberatan menampilkan citra sebagai negara rasis ke dunia.”
Vinicius Minta Maaf
Vinicius sudah tidak tedeng aling-aling lagi soal rasisme di negeri matador itu. Pemain berusia 22 ini meminta maaf kepada publik Spanyol yang menentang rasisme. Namun menurut dia, saat ini di Brasil sudah melihat Spanyol sebagai negara rasis.
“Dan sayangnya, untuk semua yang terjadi setiap pekan [pertandingan], saya merasa tidak ada yang melakukan pembelaan,” ujarnya.
“Meski demikian saya kuat dan tidak menyerah. Saya akan melawan rasis sampai akhir. Bahkan bila harus melakukan lebih jauh lagi,” kata Vinicius dalam ciutannya.
Sementara, pelatih Carlo Ancelotti mengatakan bila apa yang dialami Vinicius sudah sangat berlebihan dan tidak bisa ditolerir lagi
“Ini sudah terlalu serius. Mereka melempar bola ke lapangan, mereka menghina Vinicius sepanjang waktu. Apa yang kita bicarakan? Kita berada di tahun 2023 dan seharusnya tidak boleh ada rasisme lagi. Kita harus kembali,” ucapnya.
Vinicius sesunguhnya bukan satu-satunya pemain berkulit hitam di Madrid. Namun hanya dirinya yang cukup sering mendapatkan serangan rasisme.
Di awal musim, dia menjadi sasaran rasis oleh pendukung Atletico Madrid. Begitu pula saat Los Merengues menyambangi markas Mallorca. Tak heran bila Vinicius menyebut LaLiga sebagai kompetisi yang rasis.***








