OLENAS.ID – Film Hati Suhita menjadi cara dari Ning Khilma, penulis novel best seller Hati Suhita, untuk menunjukkan potret kesetaraan gender di dalam kehidupan pesantren.
Dari novel yang dibikin film oleh Starvision tersebut, Ning Khilma yang lahir besar dan hingga kini masih mengurusi pondok pesantren, ingin memperlihatkan kehidupan pondok pesantren.
“Ingin membawakan cerita perjodohan secara positif. Selama ini ceritanya [perjodohan] lebih sering negatif. Perjodohan karena pesantren harus mempertahankan dinastinya,” ujar Ning Khilmi usai nonton bersama film Hati Suhita di XXI Jogja City Mall, Minggu 21 Mei 2023.
Baca Juga: Piala Dunia U-20: Buta Kekuatan Lawan Saat Israel Vs Kolombia, Jepang Ladeni Senegal
Hati Suhita memberikan gambaran kehidupan di dalam pondok pesantren modern di Kediri, Jawa Timur. Film itu merupakan hasil adaptasi dari novel Khilma Anis dengan plot utama perjuangan seorang perempuan bernama Alina Suhita.
Di film itu, Alina yang diperankan Nadya Arina, berjuang mendapatkan cinta suaminya sendiri setelah menerima takdir menikah dengan Gus Birru yang diperankan Omar Daniel, pewaris Pesantren Al-Anwar.
Suhita dan Gus Birru sudah dikenalkan sejak mereka masih kecil. Namun saat dewasa Abah yang diperankan David Chalik dan Ummik oleh Desy Ratnasari, telah menyerah pada pilihan Gus Birru, yang lebih menyibukkan diri dengan kegiatan pergerakannya di kampus dan kafe.
Mereka memberikan tanggung jawab mengola pesantren kepada Alina Suhita, yang kemudian harus dinikahkan dahulu untuk memimpin pesantren.
Baca Juga: PHK Massal Akan Terjadi di Toko Buku Gunung Agung, Diperkirakan Mencapai 350 Pekerja
Namun, ada rahasia besar yang tersimpan di balik kamar dan tidak diketahui oleh siapa pun. Apa itu bisa dilihat secara langsung di film yang akan tayang perdana pada 25 Mei 2023.
Tak Asing dengan Hati Suhita
Omar Daniel mengaku sudah tidak asing dengan cerita Hati Suhita. Pasalnya, dia sudah pernah membaca kisah Hati Suhita di media sosial.
Namun tidak menyangka bila dua hingga tiga tahun setelah membaca cerita yang viral tersebut, Omar ditawari berperan sebagai Gus Birru. Tawaran yang langsung diterimanya.
Meski untuk memerankannya, dia harus melewati proses riset yang panjang. Termasuk dia sampai belajar dialek Jawa Timuran.
Sementara Nadya Arina pemeran Alina Suhita yang mengaku tidak memiliki background pesantren, mengaku sangat menikmati proses pembuatan film yang dijalani di 10 kota berbeda.
“Ini pengalaman luar biasa. Saya harus belajar dan riset dulu untuk menjadi Alin Suhita,” kata aktris asal Yogyakarta, yang lahir dan besar di Jakarta tersebut.
“Ini film pertama saya pakai hijab. Jadi ya luar biasa banget rasanya,” ujar dia.
Novel Hati Suhita saat ini menjadi salah satu novel best seller, yang menurut Ning Khilma dicetak oleh penerbit Indi label dan diedarkan secara mandiri. Saat ini disebut Ning Khilma telah beredar 80.000 eksemplar.***
