OLENAS.ID – Perkelahian massal antara para pemain Indonesia dan pemain cadangan serta ofisial dan para pemain Thailand, dalam final sepakbola SEA Games 2023 di Kamboja, tak hanya mengundang perhatian media internasional, tapi juga FIFA.
Media internasional dengan BBC dan Sky Sports turut melaporkannya.
Presiden FIFA Gianni Infantino pun turut berkomentar terhadap kejadian tersebut.
Infantino menyatakankekecewaannya terhadap apa yang terjadi.
Ia berpendapat, sepak bola Asia Tenggara memiliki potensi untuk berkembang secara mendalam dan luas. Namun pada akhirnya terhambat oleh kekerasan dan asosiasi sepakbola dengan masalah sosial lainnya.
“Insiden pada malam tanggal 16 Mei di Stadion Olimpiade (Phnom Penh) sangat disayangkan,” lanjutnya seperti dikutip dari situs Vietnam The Thao 247.
Infantino berharap penyelidikan menyeluruh akan dilakukan dengan upaya-upaya pencegahan digulirkan. Hal itu untuk memastikan bahwa tak ada lagi pemandangan seperti itu di sepakbola.
“Gambar-gambar dari final SEA Games mengirim pesan yang sangat negatif, citra negatif dalam sepak bola.”
“Jika itu bentrok antara para pemain, mungkin masih bisa dimaklumi, tetapi yang memprovokasi adalah asisten dan pejabat tim bukannya mencoba menghentikannya.”
Infantino berharap otoritas manajemen dari AFC, AFF, dan federasi sepakbola nasional akan meninjau dan menemukan metode yang efektif untuk mencegah insiden semacam itu di masa depan.
Insiden yang terjadi di final sepakbola SEA Games 2023 itu membuat FA meminta maaf secara terbuka kepada semua pihak terkait atas penyerangan tersebut.
Salah satu ofisial Thailand yang menyerang Manajer Timnas Indonesia, Kombes Sumardji, juga meminta maaf secara emosional dengan menangis dan berpelukan seusai laga.
Manajer timnas U22 Thailand, Yutthana Yimkarun, juga mengundurkan diri dari posisinya sebagai buntut kerusuhan tersebut. ***








