OLENAS.ID – Timnas U-22 Indonesia meraih tiket ke final SEA Games 2023 Kamboja secara dramatis dengan menyingkirkan Vietnam U-22. Namun pelatih Indra Sjafri menyebut bila kemenangan atas Vietnam bukan menjadi target tim Merah Putih.
Indonesia harus berjuang keras di laga semifinal sebelum menang 3-2. Tim Garuda Muda memang unggul saat laga baru berjalan sembilan menit lewat Komang Teguh. Namun kemudian Vietnam mampu menyamakan skor.
Dalam situasi unggul, timnas harus kehilangan Pratama Arhan yang mendapat kartu merah.
Baca Juga: Ikeda Buka Suara Soal Staycation Yang Dilakukan Salah Satu Manager
Bermain 10 orang, Indonesia malah bisa menang 3-2 setelah Muhammad Taufany mencetak gol penentuan di injury time.
Menurut Indra, kemenangan atas Vietnam hanya prestasi sementara. Meski menargetkan lolos ke semifinal, namun itu bukan tujuan akhir dari timnas yang berharap meraih emas untuk kali pertama setelah 32 tahun.
“Ini hanya prestasi sementara. Pasalnya PSSI berharap timnas bisa mewujudkan medali emas setelah 32 tahun,” kata Sjafri.
Pelatih yang juga menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI ini menyatakan timnas memang tampil menyakinkan. Mereka mencatat lima kemenangan dengan mencetak 8 gol dan kemasukan tiga gol.
Baca Juga: Kejutan Banthongyord, ke Final U-17 Putri Lawan Jaya Raya di Polytron Superliga Junior 2023
Namun timnas mendapat ujian yang sesungguhnya saat menghadapi Vietnam di semifinal.
Selanjutnya, di laga final Marcelino Ferdinan dkk menghadapi lawan bebuyutan yang tidak kalah tangguh, Thailand U-22. Mereka menang 3-0 atas Myanmar di semifinal.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menuturkan bila keberhasilan timnas melaju ke final menunjukkan bila mereka memang sudah siap berlaga di SEA Games. Pemain pun fight sehingga mampu menjebol gawang lawan di menit terakhir
“Meski bermain dengan 10 orang dan kemudian kebobolan, tetapi kami terus melawan. Saat pertandingan tinggal dua menit, kita berhasil membuat gol,” ujar Erick.
“Terima kasih kepada pemain yang membuktikan kita punya nyali. Bahwa kita punya mental,” kata dia lagi.
Menurut Erick timnas Indonesia harus bermain seperti itu. Mereka fight meski bermain dengan 10 orang. Bahkan pemain tak menyerah sampai detik terakhir pertandingan.
“Selama ini kita selalu dikatakan tidak siap. Tetapi kita buktikan bahwa kita sudah siap. Kita tetap fight. Itulah timnas yang diharapkan ke depan,” ujarnya.
“Sekarang fokus dan recovery pemain menghadapi laga final. Ini jadi kunci karena pemain mengalami kelelahan secara fisik dan mental. Tim sudah harus siap lagi untuk final,” kata Erick lagi.***
