OLENAS.ID- Iflytek, sebuah perusahaan teknologi asal China, dikabarkan telah melakukan demo SparkDesk- model kecerdasan buatan. Berbeda dengan ChatGPT milik OpenAI, SparkDesk lebih difokuskan kepada tujuan pendidikan dan korporat.
Tech News Space, Selasa 9 Mei 2023 mengugkapkan jika CEO Iflytek, Liu Qingfeng memperkenalkan model kecerdasan buatan SparkDesk dalam sebuah acara di Hefei. Dia meminta chatbot tersebut untuk menilai esai mahasiswa dalam bahasa Mandarin dan Inggris serta membuat cerita hipotetis tentang partisipasi Konfusius dalam Olimpiade Beijing 2008.
Adapun tujuan dari tes tersebut adalah mengecek kemampuan dari SparkDesk apakah melampaui kemampuan ChatGPT dalam bahasa Mandarin dan mencapai standar ChatGPT dalam bahasa Inggris.
“Karena kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk belajar dari ChatGPT dan bahkan berupaya melampaui itu,” kata Qingfeng.
Di sisi lain, Iflytek saat ini dihadapkan padal larangan membeli komponen penting di AS setelah masuk daftar hitam oleh Departemen Perdagangan AS pada 2019. Sebab, Iflytek dituduh berperan dalam pengintaian minoritas di Xinjiang.
Selain itu, perusahaan China menghadapi hambatan tambahan berupa sensor ketat atas tanggapan chatbot terkait politik, serta batasan pada dataset yang dapat digunakan untuk melatih model AI.
