Beranda Joglosemar Dari Hari Buruh, Lalu Hari Pendidikan Nasional. Ini yang Dikatakan Bupati Sleman

Dari Hari Buruh, Lalu Hari Pendidikan Nasional. Ini yang Dikatakan Bupati Sleman

1
0

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo singgung soal pendidikan karakter di Hardiknas. OLENAS.ID – Sleman memperingati May Day alias Hari Buruh tanpa aksi demonstrasi. Sehari kemudian peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada Selasa, 2 Mei 2023. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyinggung soal penguatan pendidikan karakter dalam upacara memperingati Hardiknas di Lapangan Pemda Sleman, Selasa, 2 Mei 2023.

Pendidikan menjadi salah satu prioritas pembangunan Kabupaten Sleman. Terutama dengan adanya penguatan pendidikan karakter. Pasalnya pendidikan karakter sebagai pondasi dan roh utama pembangunan bangsa.

Hal yang menjadi impian membangun generasi emas. Ya, Indonesia berharap membangun sebuah generasi yang berakal cerdas, berkarakter dan berdaya saing.

Baca Juga: Begini Cara Zulfani Pasha, Pemeran Ikal di Laskar Pelangi Menipu Lewat Open BO

Sebuah generasi yang ideal untuk membawa Indonesia memasuki babakan yang kian maju dan moderen. Dan, itu tidak dapat terlepas dari pendidikan karakter sebagai pondasi dan roh utama pembangunan bangsa.

“Perlu diingatkan kembali pentingnya nilai-nilai pendidikan karakter. Pendidikan ini bersumber pada lima nilai karakter utama yakni religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan,” kata bupati.

Persoalannya, apakah generasi milenial atau gen-z sudah mendapatkan pendidikan karakter?

Sementara, akademisi dan praktisi bisnis yang juga pengamat sosial Rhenald Kasali menyebut generasi sekarang ini sebagai ‘generasi strawberi’.

Baca Juga: Pelaku Penembakan Kantor MUI Pernah Kirim Surat Ancaman, Mengaku Dirinya Nabi

Generasi yang terlihat bagus, indah dari luaran tetapi sesungguhnya lembek. Begitu ditekan atau dipencet, buah strawberi sudah lumer.

Begitu pula generasi, tidak semua memang, sekarang yang terlihat indah dan bagus dari luar tetapi lembek. Saat mendapat tekanan malah melemah.

Jauh dari harapan generasi emas yang dibayangkan Bupati Sleman. Pasalnya, bupati menyebutkan penanaman nilai-nilai karakter mampu menciptakan pribadi yang tangguh, percaya diri.

Mereka juga memiliki sifat inklusif, penuh empati serta kreatif dan berdaya juang. Ini jelas bertolak belakang dengan generasi strawberi.

Dalam mewujudkan generasi yang tangguh dan tidak langsung lembek dengan tekanan, Kustini meminta guru, orang tua dan masyarakat untuk bersinergi. Kesatuan ini menjadi sumber kekuatan dalam memperbaiki kinerja pendidikan dan menumbuhkembangkan karakter anak.

“Dengan sinergi pendidikan yang tepat, kita bisa membangun generasi emas untuk kemajuan Sleman,” katanya.

Kustini juga menyebut bahwa peringatan Hardiknas ini menjadi momen yang tepat merefleksikan kembali bagaimana upaya kita meningkatkan derajat pendidikan anak khususnya di Sleman melalui merdeka belajar.***