Beranda Nasional Bisnis di Penjara Versi Tio Pakusadewo Disebut Informasi Menyesatkan

Bisnis di Penjara Versi Tio Pakusadewo Disebut Informasi Menyesatkan

1
0

Pelatihan barista bagi warga binaan Rutan Cipinang yang diselenggarakan Jeera Foundation. OLENAS.ID – Pernyataan aktor Tio Pakusadewo soal bandar keliling dan bisnis di balik penjara atau lapas dinilai sebagai informasi yang menyesatkan. Hal itu dikatakan tegas oleh Kepala Rutan Cipinang Sukarno Ali saat menanggapi Tio.

Dalam pernyataannya di akun YouTube Kuya TV, Tio yang sudah dua kali menghuni penjara karena kasus narkoba tersebut membeberkan soal bisnis narkoba, jual beli ponsel, makanan, air minum, hingga kasur dan juga bandar keliling di dalam penjara.

Hanya Karutan Cipinang tegas membantah dan menyebut apa yang disampaikan Tio cenderung disinformasi. Selain itu Ali menyebut selama di rutan Tio justru bertindak indispliner.

Baca Juga: Mei 2023, Segera Dibuka 2.700 Lowongan di BUMN. Catat Pendaftaran dan Syaratnya

“Ada disinformasi dari Tio yang sesungguhnya pernah dua kali melakukan pelanggaran. Dia bertindak indisipliner selama di Rutan Cipinang,” ujar Sukarno menanggapi konten Youtube tersebut, Selasa, 2 Mei 2023.

“Disinformasi di antaranya soal adanya kamar hunian mewah. Kondisi yang sesungguhnya tak ada indikasi kamar hunian mewah di seluruh blok hunian. Selain itu tidak ada istilah blok Tipikor di Rutan Kelas I Cipinang,” kata dia lagi.

Terkait masalah kasur yang diperjualbelikan, Sukarno menyatakan pihak Rutan justru secara bertahap telah mendistribusikan kasur/matras pada warga binaan di masing-masing blok hunian.

Baca Juga: AKBP Achiruddin Hasibuan Dipecat, Buntut Pembiaraan Penganiayaan Oleh Anaknya

Pembagian kasur terakhir dilakukan pada 16 Maret 2023. Jumlah yang dibagikan 635 unit dan semua gratis.

Jeera Foundation Beri Keterampilan Warga Binaan

Karutan Cipinang juga membantah adanya monopoli dagang yang dilakukan Jeera Foundation. Menurut dia Jeera Foundation merupakan pihak ketiga yang ditunjuk berdasarkan MoU.

Lembaga ini bergerak dalam bidang pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi warga binaan.

Selama beberapa tahun jadi mitra pada bidang pembinaan, Jeera Foundation telah berkontribusi dalam pengembangan keterampilan dan kemandirian bagi warga binaan.

“Banyak bidang kemandirian yang disponsori Jeera Foundation di antaranya pelatihan barista, pelatihan kerajinan kulit, pelatihan barbershop,” ujarnya.

“Bahkan sampai seni seperti pelatihan seni musik, seni lukis, seni peran dan produksi konsumsi seperti pembuatan tempe, pelatihan laundry dan lain sebagainya,” tutur Sukarno

Menurut Sukarno kerjasama dengan Jeera Foundation telah memberikan kontribusi dalam mengembangkan kemandirian bagi warga binaan. Dengan demikian, mereka bisa menghadapi dunia luar setelah mereka selesai menjalani masa pidana.

Selain itu, dengan menghasilkan produk yang bernilai ekonomis, Jeera Foundation juga telah mendorong peningkatan PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) Rutan Kelas I Cipinang sebagai bagian dari upaya membangun negara.

“Jadi tidak benar kalau ada yang menyebut Jeera Foundation adalah koorporasi yang bergerak di bidang perdagangan (retail) di Rutan Kelas I Cipinang, apalagi memonopoli dan mengintervensi kebijakan internal Rutan Kelas I Cipinang,” katanya.

“Selain Jeera, kami punya beberapa mitra lain yang bekerja sama dengan Rutan, jadi tidak benar ada monopoli,” ujar Ali.

Pihak Jeera Foundation juga membantah bahwa mereka merupakan retail tetapi yayasan yang mewadahi warga binaan mengembangkan potensi.

“Jeera Foundation (Yayasan Jeera Indonesia) adalah sebuah Yayasan yang resmi dan terdaftar di Berita Acara Kementerian Hukum dan HAM. Yayasan ini wadah bagi warga binaan mengembangkan potensi dan kreativitas agar kembali diterima masyarakat,” ujar founder Jeera Foundation, Yamitema Laoly, dalam keterangan tertulis.

“Kami bekerjasama dengan Rutan Cipinang dan DPD KNPI Jakarta melakukan program pelatihan dan pembinaan. Kami juga memasarkan karya warga binaan, bahkan sampai ke luar negeri,” katanya lebih lanjut.

Yamitmen menambahkan bahwa Yayasan Jeera dalam rangka pembinaan pernah bekerjasama dengan banyak pihak termasuk dengan UNODC (United Nations Office on Drugs and Crimes), Parsons School of Design New York, lembaga pemerintah, dan berbagai pihak lain.

“Yayasan Jeera sangat terbuka utk bekerjasama dengan berbagai elemen yang memiliki semangat yang sama,” ujar Yamitmen.***