Beranda Soker Manchester United Krisis, Erik ten Hag Hidupkan Kembali Layanan Hairdryer ala Ferguson

Manchester United Krisis, Erik ten Hag Hidupkan Kembali Layanan Hairdryer ala Ferguson

1
0

 
Pelatih Manchester United Erik ten Hag (kiri) bersama legenda Sir Ferguson. OLENAS.ID – Pemain Manchester United tampaknya memang butuh layanan hairdryer. Kali ini, pelatih Erik ten Hag yang memberikan layanan seperti dilakukan Sir Alex Ferguson, sang pelatih legendaris.

Ferguson sangat melindungi dan membela pemain saat menjadi bos di Man Utd. Dia lebih memang lebih mirip bos ketimbang pelatih The Red Devils.

Bila dirinya menolak melepas pemain yang mendapat panggilan timnas, Ferguson sepenuhnya membentengi dan melindungi pemain.

Baca Juga: WNI di Moskow Merayakan Idul Fitri 2023 di KBRI Dengan Meriah

Dia selalu punya seribu alasan sehingga federasi sulit menjatuhkan sanksi kepada pemain yang tak bisa bergabung dengan timnas. Itu yang dialami Paul Scholes, pemain kesayangan Ferguson.

Namun Ferguson akan tampil beda saat di ruang ganti. Dia bisa marah habis-habisan kepada pemain bila tim bermain buruk atau tak sesuai ekspetasi.

Bahkan David Beckham pernah kena lemparan sepatu yang mengenai dahinya sampai berdarah saat Ferguson meluapkan emosi. Meski demikian, Beckham tetap menyebut Ferguson sebagai pelatih terbaik dia.

Ferguson tak segan berteriak di dekat telinga pemain. Dari situ muncul istilah hairdryer treatment alias layanan pengering rambut. Soalnya rambut pemain seperti bergerak kena hairdryer begitu Ferguson berteriak.

Baca Juga: Suga BTS Cetak Rekor Penjualan Album Perdananya, Terjual 1 Juta Eksemplar

Lebay memang atau berlebihan tetapi istilah itu melekat pada diri Ferguson yang memang mengukuhkan sebagai pelatih terbaik mengungguli Carlo Ancelotti, Pep Guardiola sampai yang sudah pensiun seperti Jupp Heynckes, Vicente del Bosque, Fabio Capello atau Johan Cruyff.

Kini, layanan hairdryer diteruskan pelatih Erik ten Hag yang tak segan berteriak di ruang ganti.

Saat kalah 7-0 dari Liverpool, eks pelatih Ajax Amsterdam ini sampai marah habis-habisan. Sumber di tim yang sangat mengenal Ten Hag sampai mengungkapkan dirinya belum pernah menyaksikan sang pelatih bisa marah sehebat itu.

Layanan hairdryer kembali diberikan setelah Man Utd kalah memalukan dari Sevilla di laga kedua perempat final Liga Europa. Setelah imbang 2-2, Man Utd kalah 3-2 sehingga tersingkir di kompetisi Eropa.

Yang mengenaskan, di laga pertama gol-gol Sevilla akibat bunuh diri pemain Man Utd, Tyrell Malacia dan Harry Maguire. Di laga kedua, Maguire bikin salah lagi bersama kiper David de Gea.

Ten Hag memang tak menyebut dua pemain itu sebagai sumber kegagalan Man Utd. Namun dirinya tegas menyatakan bila permainan mereka tak seperti standar Man Utd.

“Usai laga lawan Sevilla, saya benar-benar jadi gila. Ini tak bisa diterima bila bermain di perempat final Liga Europa, Anda harus memberikan segalanya. Namun yang terjadi kami tak melakukannya,” kata Ten Hag seperti dikutip The Sun.

“Bagi saya itu tak bisa diterima. Saya tak bisa menerima tim saya tak bisa memberikan yang terbaik,” ujar dia.

Ten Hag memastikan tim harus membuktikan bila mereka bangkit di pertandingan melawan Brighton and Hove Albion di semifinal Piala FA.

“Pemain harus naik level. Laga ini memberi kesempatan besar bagi pemain. Mereka harus bisa membuktikannya,” kata Ten Hag.

“Kami tahu pemain tak mencapai standar. Ekspetasi tim, pemain dan semua memang tinggi. Jadi kami harus bermain lebih baik,” ucapnya.

Man Utd telah kehilangan kesempatan memburu treble menyusul kegagalan di Liga Europa. Kini, The Red Devils berharap memenangi Piala FA. Bila lolos ke final, mereka bertemu rival satu kota, Manchester City.***