Beranda Joglosemar Viral, Diduga Klitih, Remaja Keluar Malam Ditangkap Warga di Yogyakarta

Viral, Diduga Klitih, Remaja Keluar Malam Ditangkap Warga di Yogyakarta

1
0

Kapolsek Berbah Kompol Parliska Febrihanoto beri keterangan penangkapan remaja yang sempat viral di media sosial. OLENAS.ID – Ketakutan dan kekhawatiran adanya klitih membuat warga di DI Yogyakarta waspada dan waswas saat menyaksikan gerombolan remaja membawa sepeda motor di malam hari. Bahkan kecurigaan itu pada akhirnya memunculkan kesalahpahaman. Beruntung remaja yang diduga melakukan klitih tak menjadi korban amuk warga.

Insiden penangkapan remaja di Bedilan, Kaluraga Kalitirto, Kapanewon Berbah, Sleman, sempat viral di media sosial.

Gara-garanya para remaja itu diduga klitih dan nyaris bentrok dengan warga yang sedang ngangkring. Apalagi, insiden itu terjadi pada dini hari pukul 01.00 WIB, Minggu, 16 April 2023.

Baca Juga: Cadiz Vs Madrid: Modal Bagus Lawan Chelsea di Liga Champions

Kapolsek Berbah Kompol Parliska Febrihanoto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Pihak kepolisian pun sudah mengamankan remaja yang diduga melakukan klitih itu.

“Ada anak yang diamankan warga yang diduga pelaku klitih. Tetapi dia langsung kami amankan,” ucap Kapolsek, Minggu.

Parliska menuturkan insiden itu sesungguhnya hanya kesalahpahaman antara remaja yang melintas dan warga. Awalnya, rombongan berjumlah 12 remaja melintas ke arah Bedilan.

Mereka mengendarai enam sepeda motor dan merasa ada yang melempar sesuatu ke arah mereka. Rombongan itu kemudian berhenti di salah satu angkringan.

Baca Juga: Lionel Messi Kembali ke Spanyol, Kapten Barcelona Batal Hengkang

Hanya, mereka nekat saja dengan menegur warga yang sedang nongkrong di angkringan. Repotnya, para remaja itu dengan berani mengeluarkan kata-kata keras.

Buntutnya, warga yang ada di angkringan langsung bereaksi. Mereka keluar dan memburu para remaja itu.

Apalagi, ada warga yang melihat di antara mereka seperti mengayun-ayunkan gir. Mereka pun berteriak, “klitih, klitih.”

Karena emosi, warga kemudian mengejar dan berhasil mengamankan satu orang. Pelaku tak bisa lolos karena ketakutan sehingga terseret kendaraan teman sendiri.

“Pelaku sebelumnya terseret kendaraan temannya yang juga ketakutan,” kata Kapolsek.

Bukan Gir Tetapi Gesper

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan dan rekaman kamera CCTV, benda yang diayunkan itu bukan gir tapi gesper atau sabuk biasa.

“Ini hanya kesalahpahaman, seolah-olah itu klitih. Itu hanya miskomunikasi saja,” kata dia menegaskan.

Kendati demikian, remaja yang mayoritas masih bersekolah itu tetap menjalani pembinaan di Polsek Berbah. Mereka wajib lapor seminggu dua kali. Polisi juga memanggil orang tua dan dikenai wajib lapor.

“Anak-anak ini dari Polsek kami lakukan pembinaan. Nanti kita wajibkan mereka wajib lapor dua kali seminggu ke Polsek. Ini kita sepakat untuk menyelesaikan permasalahan,” ujarnya.

Meski hanya salah paham, namun fenomena klitih di Yogyakarta membuat warga waswas. Terutama bila menyaksikan gerombolan remaja bersepeda motor pada malam atau dini hari.

Pasalnya, mereka berhadapan dengan kelompok yang tak pernah berpikir panjang untuk melakukan kriminal. Apalagi kini ada istilah perang sarung segala.

Seorang remaja yang menjadi korban pengeroyokan oleh belasan remaja lain pun berawal merencanakan perang sarung dengan kelompok lain.

Namun mereka malah bertemu dengan kelompok lain yang kemudian malah terjadi kejar-kejaran dan pengeroyokan.***