OLENAS.ID – Bulan Ramadhan menjadi momen paling ditunggu umat Muslim. Namun ada juga yang tak bisa merayakan hari kemenangan setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa seperti yang dialami para nelayan di pantai selatan Kabupaten Bantul. Penyebabnya tak lain gelombang pasang.
Ya, gelombang pasang di pantai selatan menjadikan nelayan tak bisa melaut. Bahkan selama satu pekan terakhir, mereka gagal melaut sehingga nelayan tak mendapat penghasilan apa pun. Harapan merayakan Lebaran pun sirna.
Persoalannya fenomena alam di pantai selatan itu tak menunjukkan tanda-tanda menurun. Artinya gelombang pasang masih berlangsung sampai hari kedua Lebaran.
Baca Juga: Napoli Terpaksa Ubah Target Perayaan Scudetto Usai Ditahan Verona
“Dari prakiraan cuaca, gelombang pasang di pantai selatan masih terjadi hingga hari kedua Lebaran,” ujar Hadi, seorang nelayan yang terpaksa memarkir perahunya karena belum merencanakan melaut lagi.
“Praktis tidak ada nelayan yang melaut. Kami, para nelayan di Pantai Samas pada akhirnya tak mendapat rezeki di saat Lebaran,” katanya.
Kisah sedih dari nelayan yang hidupnya bergantung pada alam. Menurut Hadi hampir semua nelayan seperti dirinya sama sekali tidak melaut. Akibatnya, mereka tidak punya penghasilan untuk merayakan Lebaran.
“Sebetulnya ada nelayan yang masih bisa melaut. Tetapi hasilnya tak seberapa. Hanya nelayan yang memiliki jaring kanyut [jaring untuk menangkap udang laut atau jerbung] yang masih mendapatkan tangkapan udang,” kata dia.
Baca Juga: Pengakuan Jujur Fuji, Masih Ada Perasaan dengan Thoriq. Balikan? Tak Ingin Spekulasi
“Namun hanya beberapa nelayan yang memiliki jaring seperti itu. Bagi mereka yang tidak punya jaring kanyut, ya tak melaut. Pasalnya hasil tangkapan ikan dengan jaring jenis lainnya tak seberapa dan itu berarti nombok,” ujarnya lagi.
Garap Lahan Pertanian
Meski tak bisa melaut bukan berarti mereka menyerah pada nasib. Seperti para pelaut yang berhati kuat, mereka pun banting setir untuk sementara waktu dengan menggarap lahan pertanian yang dimilikinya dengan menanam kacang.
Hanya saja tanaman ini belum bisa dipanen saat Lebaran tiba. “Jadi tetap saja kami tak mendapat uang saat Lebaran karena belum ada yang dipanen,” kata Hadi.
Nasib sama dialami nelayan tua, Sapon, yang tak bisa pulang kampung di Cilacap untuk menemui cucunya.
Menurut dia situasi Lebaran tahun ini memang kurang bagus bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya dia dan yang lain sudah tidak melaut selama dua pekan terakhir.
“Gelombang pasang di laut sepertinya belum berakhir setelah Lebaran. Jadi saya tak bisa pulang ke Cilacap karena tak punya uang. Untuk mudik saja sudah tidak bisa,” ujar Sapon.
Sebuah kisah sedih dari nelayan yang tak bisa berlebaran dengan penuh suka cita. Kondisi alam yang membuat mereka kehilangan mata pencarian saat bulan Ramadhan.***










