OLENAS.ID – Generasi muda saat ini kebanyakan tidak mengalami masa di awal handphone mulai masuk ke tanah air. Mereka pasti melihatnya sebagai HP yang jadul, ketinggalan jaman dibandingkan dengan perangkat yang ada sekarang.
Namun apa yang terjadi di Amerika Serikat merupakan fenomena aneh. Generasi Z atau Gen Z belakangan ramai-ramai beralih dari smartphone ke ponsel fitur (feature phone).
Perusahaan seperti HMD Global, pembuat ponsel Nokia, terus menjual puluhan ribu unit ponsel fitur setiap bulannya. Pada saat yang sama, penjualan feature phone HMD turun secara global.
Bagi yang belum familiar, feature phone merupakan ponsel yang memiliki fungsi dan fitur yang jauh lebih sederhana ketimbang smartphone.
Ponsel ini pernah menjadi tren di masanya sebelum muncul smartphone. Sebuah ponsel lipat atau geser yang meiliki fitur tambahan sepeti GPS atau hotspot.
Feature phone kerap digunakan untuk melakukan panggilan telepon dan teks saja, bukan untuk browsing, main game, ataupun media sosial.
Aspek kesederhanaan yang dimiliki feature phone itulah yang menjadi alasan sejumlah anak muda mulai balik menggunakan ponsel tersebut.
Gen-Z, yang menurut Paw Research merupakan anak kelahiran tahun 1997-2012, mengungkapkan feature phone dapat membatasi waktu penggunaan layar (screen time limit) dan menjaga kesehatan mental.
“Ini adalah salah satu hal terbaik yang pernah saya lakukan untuk kesehatan mental saya karena saya dapat mengurangi stimulasi (pada smartphone).” ujar salah seorang pengguna feature phone bernama Sarah Diedrick, sebagaimana dikutip dari CNBC, Kamis, 5 April 2023.
“Saya dapat menciptakan lebih banyak ruang, mengenal emosi dalam diri saya, dan memikirkan dampak jika saya tidak terlibat dalam penggunaan smartphone,” lanjut Diedrick.
Senada dengan Diedrick, Jose Briones sebagai salah satu influencer feature phone di forum Reddit mengatakan ingin mengubah gaya hidupnya dengan tidak menggunakan smartphone. Ia bakal menjalani hidup dengan lebih lambat, tanpa harus adu cepat seperti di internet.
Dalam laporan yang sama, sejumlah pakar mengakui bahwa penggunaan smartphone memiliki dampak yang cukup signifikam terhadap kesehatan mental seseorang, khususnya kalangan remaja.***










