OLENAS.ID – Artis Hesti Purwadinata mengaku merasa kesal dan geregetan saat harus memenuhi kewajiban membayar pajak. Gara-garanya ulah Mario Dandy yang melakukan penganiayaan dan berujung dengan terbongkarnya kekayaan fantastis ayahnya, Rafael Alun Trisambodo, seorang pejabat pajak di Jakarta.
Rafael, seorang pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ternyata memiliki kekayaan berlimpah. Semua ini terbongkar karena ulah anaknya, Mario Dandy yang suka pamer kemewahan.
Ini menjadi pertanyaan besar bagaimana petugas pajak dengan gaji di kisaran 80 juta rupiah setiap bulan bisa memiliki kekayaan yang luar biasa. Para pegawai pajak pun menjadi sorotan.
Baca Juga: Apple Desain Ulang Pusat Kontrol iOS 17
Tidak ketinggalan kalangan selebritis yang menyoroti gaya hidup petugas pajak atau keluarganya. Apalagi mereka kemudian memamerkan kemewahan di media sosial.
Salah satunya Hesti Purwadinata yang terang-terangan mengungkapkan ketidakikhlasan dirinya saat bayar pajak. Hal itu seperti dilansir dari unggahan video Instagram @lambegosiip.
“Bayar, tapi, setiap bayar gue bilang ‘ya Allah nggak ikhlas sebenernya. Jangan beli Rubicon ya?! Nih gue bayar’,” kata Hesti Purwadinata sambil memperagakan tangannya saat menyerahkan uang pajak.
Hesti mengatakan sudah bayar pajak tinggi. Namun saat membuat laporan masih harus bayar lagi.
Baca Juga: Luis Enrique Sudah Merapat ke Chelsea, Lampard Jadi Kejutan
“Gue tetep bayar. Kita sudah dipotong. Tau nggak, potongan pajak kita tuh paling tinggi, 50%. Jadi, misalnya dapat 100 juta. Kita tuh nggak segitu, pajaknya lebih tinggi lagi,” ujar Hesti
“Segitu saja, di akhir kita report, kita masih bayar,” imbuh Hesti.
Meski hati tidak ikhlas, Hesti mengaku tetap membayar pajak. “Kalau nggak bayar bakal jadi masalah juga,” ujarnya.
Pengakuan Hesti ini bukan bermaksud untuk mengajak masyarakat agar tidak taat pajak.
“Gue bayar. Gue nggak menyuruh orang nggak bayar, gue juga bayar. Cuma ya pas bayar, kesel,” terangnya.
Cuplikan video singkat ini sudah banyak mengundang komentar dari para netizen. Sebagian mereka telah merasa terwakili dengan kejujuran hati Hesti.
“Hesti mewakili seluruh warga negara Indonesia,” ujar @wykasusantary.
“Hahaha… pake hati dan memang terwakili (sambil nyengir liat gaya. gemes,” ujar @sriyatin_ho.
“Mantap banget, mewakili kekecewaan dan kekesalan masyarakat Indonesia. Sudah bayar pajak tinggi, fasilitas jalan banyak lubangnya. Dan mobil-mobil berplat merah yang uang makan, bensin dan hidupnya dapat dari rakyat arogan banget di jalan,” ujar @deenay.cibubur1.
“Bener banget. Mewakili banget. Rakyat susah-susah bayar pajak, gaji juga harus bayar pajak, tapi dibuat beli Rubicon, belum lainnya,” ujar @beryl_indra.***
