Beranda Soker Pecat Graham Potter, Chelsea Bikin Keputusan Konyol dan Blunder

Pecat Graham Potter, Chelsea Bikin Keputusan Konyol dan Blunder

1
0

Chelsea pecat pelatih Graham Potter (kanan). OLENAS.ID – Chelsea akhirnya tak bisa menahan diri untuk tidak memecat pelatih Graham Potter. Pemecatan ini dianggap sebagai blunder Chelsea sekaligus keputusan konyol saat mengangkat Potter sebagai pelatih.

Chelsea kembali melakukan blunder untuk kesekian kali. Setelah menunjuk Graham Potter, pelatih klub medioker dan minim pengalaman, Chelsea kemudian memecatnya.

Pemecatan justru dilakukan saat Chelsea memasuki pekan-pekan krusial di kompetisi Liga Premier Inggris maupun Liga Champions.

Baca Juga: Ryuchi Sakamoto, Musisi Peraih Oscar Untuk The Last Emperor Meninggal Dunia

Hanya Chelsea tak mempersoalkan momen pemecatan. Kekalahan 0-2 dari Aston Villa di pertandingan home di Stadion Stamford Bridge, Sabtu, 1 April 2023, dinilai sebagai puncak kegagalan Potter. Duet owner klub, Todd Boehly dan Behdad Eghbali, pun langsung memberhentikan sang pelatih.

Sebelumnya, Boehly dan Eghbali sangat yakin dengan keputusannya menunjuk Potter menggantikan pelatih sarat prestasi dan berpengalaman, Thomas Tuchel, pada 8 September 2022. Padahal, Potter hanya pelatih dari tim sekelas Brighton & Hove Albion.

Namun sang owner meyakini Potter dinilai memiliki visi yang sama dengan mereka. Tak heran bila dirinya langsung mendapat kontrak berdurasi lima tahun.

Sebuah keputusan yang lagi-lagi menjadi blunder. Pasalnya klub sekelas Chelsea menyodori kontrak panjang kepada pelatih yang minim pengalaman.

Baca Juga: Ditabrak Emak-emak, Aktor Stefan William Alami Kecelakaan di Bagian Kaki

Hanya saja, mereka menyatakan Potter butuh waktu untuk membangun tim yang solid dan berprestasi. Potter dan Chelsea bakal menjalani proses sehingga sang pelatih harus diberi waktu cukup seperti halnya Pep Guardiola di Manchester City, Mikael Arteta bersama Arsenal dan Juergen Klopp di Liverpool.

Boehly dan Eghbali merasa yakin dengan keputusannya. Bahkan keputusan itu mereka anggap sebagai bentuk perubahan dari kultur yang dibangun pemilik lama, Roman Abramovich.

Ya, Abramovich sendiri dipaksa melepas Chelsea karena sebagai seorang Rusia mendukung negaranya yang dituding menginvasi Ukraina. Sementara, Inggris sudah pasti pendukung berat Amerika Serikat.

Seperti diprediksi, Chelsea pun kian tenggelam di bawah Potter. Meski sudah mendatangkan deretan pemain dengan harga mahal, termasuk Enzo Fernandez yang pembeliannya memecahkan rekor transfer Inggris, namun performa The Blues tak kunjung membaik.

Saat petinggi klub sudah ingin memecat Potter, namun Boehly dan Eghbali selalu memveto keputusan itu. Mereka tetap yakin dengan kemampuan Potter. 

Menarik memang karena mereka seolah menutup mata Chelsea yang masih berkutat di papan tengah.

Sementara, Liverpool yang sempat bernasib sama dengan mereka sudah beranjak ke papan atas dan kini bersaing memperebutkan tiket ke Liga Champions.

Begitu pula di kompetisi Eropa, Chelsea nyaris tersingkir bila tidak menang 2-0 atas Borussia Dortmund di leg kedua 16 besar. Kemenangan itu membalikkan keadaan setelah Chelsea kalah 1-0 di laga pertama.

Keberhasilan lolos ke perempat final dan Chelsea menunjukkan tren positif memang sempat menerbitkan harapan.

Namun kekalahan dari Villa di Stamford Bridge menjadikan pemilik klub habis kesabaran dan memecat Potter.

Ini menjadi blunder berikutnya karena Boehly dan Eghbali malah tak yakin dengan keputusannya memberi kontrak panjang kepada Potter.

Jamie Carragher Sebut Keputusan Konyol

Pandit sepak bola Jamie Carragher pun menyebut mereka benar-benar mengambil keputusan yang konyol sejak mengangkat Potter dan kemudian memecatnya setelah enam bulan mengarsiteki klub London barat itu.

“Todd mengatakan dia bakal berbeda dengan Roman,” tulis Carragher dengan menyertakan imoji tertawa sampai menangis di akun Twitter yang dikutip Mirror.

“Saya bersimpati kepada Graham Potter. Tetapi [pemecatan] itu memang tak bisa dihindari. Bagaimana Anda mengganti seorang Tuchel dengan Potter. Ini keputusan yang sejak awal sudah konyol,” ucap legenda Liverpool ini.

Setelah memecat Potter, klub menunjuk Bruno Saltor yang sebelumnya menjadi asisten Potter sebagai pelatih sementara. Namun Chelsea berharap segera mendapatkan pelatih permanen.***