OLENAS.ID – FIFA resmi mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Kegagalan menjadi tuan rumah bisa berujung sanksi dari badan sepak bola dunia. Terdekat, Indonesia kemungkinan tak bisa mengirimkan tim ke kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tidak disebutkan alasan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023. Ini berarti pelaksanaan tinggal enam pekan lagi saat FIFA memutuskan pembatalan itu.
Keputusan itu diambil setelah pertemuan presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Dhoha, Qatar, Rabu, 29 Maret 2023.
Baca Juga: Salah Satu Alasan Keluarga David Menolak Diversi : Cedera Otak Parah
FIFA hanya menyebutkan pembatalan terkait ‘situasi yang sedang terjadi saat ini’. Namun sinyal turnamen sepak bola itu tak bisa dilaksanakan di Indonesia sesungguhnya sudah terlihat saat dibatalkannya drawing Piala Dunia. Undian itu seharusnya dilaksanakan di Bali pada 31 Maret 2023.
Tidak ada penjelasan dari FIFA pula saat membatalkan drawing di Bali. Hanya adanya pernyataan Gubernur Bali, Wayan Koster yang menolak kedatangan timnas Israel U-20 mengikuti Piala Dunia U-20 seperti menjadi pemicu alasan pembatalan.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga menyinggung keputusan Pemerintah Bali yang sebelumnya siap menjadi bagian dari tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
“Pemerintah Bali sesungguhnya sudah memberikan government guarantee. Artinya sepakat dan setuju sebagai salah satu tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023. Dengan perlakuan [penolakan] tersebut, wajar jika FIFA melihat bahwa ini harus dibatalkan,” kata Arya saat memberi keterangan pers.
Baca Juga: Wow, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Berikan Hadiah Spesial Marshel Widianto
FIFA sendiri belum menetapkan siapa yang menjadi tuan rumah menggantikan Indonesia. Sejumlah negara sudah disebut seperti Argentina yang menyatakan kesiapannya.
Argentina sendiri tidak lolos ke putaran final Piala Dunia U-20. Selain itu ada Peru dan Qatar yang baru saja menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
“FIFA segera mengumumkan tuan rumah yang baru secepatnya. Mengenai jadwal pelaksanaan turnamen sama sekali tidak berubah.” Demikian penjelasan resmi dari FIFA.
Sanksi dari FIFA
Keputusan pembatalan itu sesungguhnya berujung dengan dijatuhkannya sanksi dari FIFA. Belum diketahui sanksi itu.
Sanksi yang paling dekat adalah larangan timnas Indonesia mengikuti kualifikasi Piala Dunia 206 zona Asia yang rencananya digelar pada Oktober 2023.
Pertemuan Erick dengan Infantino memang berjalan lancar. Apalagi mereka memiliki kedekatan terkait dengan klub Serie A Italia Inter Milan.
Ya, Menteri BUMN ini pernah menjadi presiden sekaligus owner Inter. Dan, ternyata Infantino, sang presiden FIFA, ngefans Inter. Dirinya juga mengidolakan dua legenda Inter, Alessandro Altobelli dan Evaristo Beccalossi.
Namun Erick menyatakan Indonesia sebagai anggota FIFA tetap harus mematuhi peraturan yang berlaku. Dirinya juga sudah berjuang semaksimal mungkin saat bertemu Infantino.
“Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event,” ujar Erick seperti dikutip dari laman PSSI.
Menurut dia keputusan yang merupakan kewenangan FIFA sebagai lembaga tertinggi sepak bola dunia dengan 211 anggota dari berbagai belahan dunia, tidak bisa ditolak lagi.
“Indonesia adalah salah satu anggota FIFA. Untuk urusan sepak bola internasional, kita harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan,” tuturnya.
“Meski saya sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan Presiden, pecinta sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter setia sepakbola, tapi karena kita anggotanya dan FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk,” kata Erick.
FIFA sendiri tetap akan melanjutkan pekerjaan di Indonesia dengan kepemimpinan Erick sebagai Ketum PSSI.***








